Setelah beberapa dekade usaha pertanian difokuskan pada penggunaan pupuk kimia, saat ini mendorong pertanian berkelanjutan menduduki peringkat atas dalam agenda kebijakan pemerintah. Di Indonesia, ketergantungan yang tinggi pada penggunaan pupuk kimia telah meningkatkan keasaman tanah dan mengurangi kandungan bahan organik. Pemberian pupuk kimia yang berlebihan merugikan lingkungan dan, dan petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi. Praktik pertanian organik merupakan solusi alternatif, untuk mengganti sebagian penggunaan pupuk kimia atau mengimplementasikannya sebagai sebuah sistem pertanian.
Untuk berubah pada pertanian organik, dibutuhkan biaya yang tinggi untuk pelatihan dan penyuluhan. Oleh karena itu, sangat relevan bagi pembuat kebijakan untuk memahami apakah pelatihan memiliki dampak yang diinginkan dan apakah petani tertarik untuk menerapkan informasi yang diajarkan.
Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca pada artikel berikut: