Dewasa ini berbagai inovasi di bidang pertanian sedang marak dilakukan. Mulai dari inovasi pertanian organik dan ramah lingkungan, smart farming, digitalisasi pertanian, dan lain sebagainya. Prodi PKP Pascasarjana UGM menggandeng Sayur Organik Merbabu melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk terus menghasilkan produk pangan yang sehat dan berkualitas. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan optimisme dalam pembangunan pertanian.
Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, rombongan dari Prodi PKP UGM mengunjungi Sayur Organik Merbabu (SOM) yang terletak di Jalan Raya Salatiga-Magelang KM 14, Sidomukti, Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sayur Organik Merbabu mengembangkan inovasi pertanian dari pra tanam hingga pasca panen. Inovasi pra tanam dilakukan dengan olah lahan dan menanam tanaman menggunakan sistem pertanian organik sesuai dengan potensi lahan setempat. Pemilihan sistem pertanian organik daripada sistem lainnya didasarkan pada kondisi di lapangan dimana banyak ditemukan petani yang jatuh sakit karena terkena imbas dari residu bahan kimia. Pupuk yang digunakan oleh SOM berasal dari fermentasi kotoran ayam dan sapi, sementara pestisida yang digunakan berasal dari ekstrak tanaman di sekitar lahan. Inovasi lainnya diterapkan untuk kegiatan pasca panen dimana SOM mengembangkan teknologi plasma ozon. Teknologi tersebut dipilih dengan alasan lebih ramah lingkungan dan dapat membantu menstabilkan harga sayuran hasil panen.
“Kami melihat potensi lahan yang cocok untuk organik daripada hidroponik. Banyak petani yang sakit karena disebabkan oleh residu bahan kimia. Kami punya tujuan untuk menghasilkan pangan yang sehat. Kami juga memakai plasma ozon yang ramah lingkungan dan lebih stabil. Selain itu juga pakai sosial media untuk pemasaran, jadi diterapkan juga sistem panen-antar. Terdapat juga gedung untuk tempat pasca panen serta kendaraan roda tiga atau pick up untuk distribusinya,” jelas Shofyan Adi Cahyono, pendiri Sayur Organik Merbabu (25/05/2024).
Konsep unik yang digaungkan oleh Sayur Organik Merbabu adalah “Yang Muda Yang Bertani”. Hal tersebut didasari pada keresahan mengenai regenerasi petani. Dalam implementasinya, SOM melakukan rekrutmen anggota secara sukarela. Hingga saat ini telah terdaftar sebanyak 30 orang anggota dengan rentang usia yang terbilang muda, yaitu antara 20-30 tahun. Keteguhan para petani milenial di Sayur Organik Merbabu dapat menjadi inspirasi untuk terus berjuang demi pembangunan pertanian.