Dewasa ini banyak bermunculan desa-desa wisata di berbagai penjuru Indonesia. Setiap desa wisata tentunya memiliki keunikan tersendiri yang menjadi branding dan daya tariknya. Keberadaan desa wisata dapat menambah nilai plus bagi industri pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Secara tidak langsung, fenomena ini sejalan dengan tujuan SDGs nomor 8, yaitu decent work and economic growth atau pekerjaan yang layak dan pertumbuhan perekonomian.
Pada umumnya, desa wisata cenderung menyuguhkan pemandangan yang epik, wahana yang menantang, atau sajian makanan khas yang enak dan unik. Lain halnya dengan Desa Wisata Menari yang justru menyuguhkan kegiatan unik melalui beberapa paket wisata yang dikemas sedemikian rupa untuk memberikan pemaknaan hidup kepada tiap wisatawan. Meski berbeda dengan kebanyakan mass tourism, hal itu menjadi daya tarik wisatawan karena tidak ditemukan di desa wisata lainnya. Berbagai dolanan tradisional, kesenian lokal, outbound ndeso, dan pasar tiban menjadi paket wisata yang dapat dipilih oleh para wisatawan.
Sejak terbentuknya desa wisata ini di tahun 2012, perekonomian masyarakat lokal mengalami peningkatan. Bagaimana tidak? Para tour guide yang mendampingi wisatawan adalah warga lokal. Pemuda-pemudi di wilayah Dusun Tanon dilatih dan disiapkan untuk menjadi seorang tour guide. Tidak hanya para generasi muda saja, bapak-bapak dan ibu-ibu warga lokal pun tetap terlibat dalam keberlangsungan kegiatan di desa wisata terutama saat wisatawan datang. Mulai dari arena gamelan, arena dolanan tradisional, penampilan kesenian lokal, pendampingan outbound, hingga berjualan di pasar tiban para warga turut berkontribusi sesuai keahlian masing-masing. Masyarakat sekitar seringkali diberikan informasi oleh pengurus agar dapat mempersiapkan dagangannya jika akan kedatangan wisatawan. Desa Wisata Menari menerapkan sistem booking kunjungan supaya tidak terlalu crowded sehingga makna dan esensi dari konsep yang diangkat tetap bisa dirasakan.
Meskipun terletak di lereng Gunung Telomoyo, konsep yang diangkat oleh Desa Wisata Menari tidak sebatas wisata alam saja. Konservasi menjadi konsep unik yang mendasari kegiatan-kegiatan disana karena selain manusia yang membutuhkan istirahat, alam pun juga membutuhkan istirahat. Melalui konsep tersebut wisatawan diajak untuk tenggelam dalam harmoni, ketenangan, dan keselarasan kehidupan. Konsep yang jarang diterapkan di desa wisata lainnya menjadi nilai plus dan menjadi strategi promosi pariwisata. Berkaitan dengan konsep konservasi, bahkan nama “Menari” memiliki makna tersendiri, yaitu menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori.
Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM