
___Yogyakarta, 08 Agustus 2024
Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan telah menyelenggarakan Seminar Nasional tahun 2024 dengan mengangkat tema “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan SDM Tangguh menuju Indonesia Emas”. Seminar ini bertujuan agar para akademisi, peneliti praktisi dan anggota pemerintahan dapat berdiskusi mengenai isu-isu penyuluhan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi pembangunan serta untuk mendiskusikan terkait langkah persiapan SDM tangguh yang diharapkan mampu mewujudkan misi Indonesia Emas mendatang
Seminar Nasional ini dibuka oleh dekan fakultas Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan kemudian disambung dengan Keynote Speech oleh Prof.Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Staf Khusus Menko PMK RI. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para Invited Speaker yakni Rini Widyantini, S.H.,MPM (Sekretaris Kementrian PANRB), Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek), Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S. (Guru Besar bidang Penyuluhan Komunikasi Pembangunan Universitas Gadjah Mada). Ketiga pembicara akan dipandu oleh Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M. Si. selaku Sekretaris APP-KPPMI Asosiasi Prodi Penyuluhan, Komunikasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia.
Seminar ini diikuti oleh 18 pemakalah daring dan 105 pemakalah luring yang akan mempresentasikan hasil penelitiannya. Acara seminar nasional ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai instansi yang tersebar di seluruh Indonesia baik secara daring maupun luring. Para peserta dan pemakalah akan saling bediskusi guna mendapatkan solusi ataupun jawaban terkait tema yang diangkat.
Acara seminar nasional ini, diharapkan mampu menghasilkan tulisan-tulisan ilmiah yang mampu mendukung dan mewujudkan misi Indonesia Emas dalam mentransformasi praktik penyuluhan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi pembangunan serta menyelenggarakan poin-poin yang tercantum dalam SDGs.
Seminar nasional ini memberikan kesimpulan bahwa Revolusi industri keempat, perubahan peradaban, dan era kreatif telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Perubahan ini menuntut adaptasi cepat dalam penguasaan teknologi, produktivitas, dan transformasi sosial. Disrupsi pasar tenaga kerja akibat digitalisasi dan otomasi memerlukan transformasi pendidikan yang fokus pada pembelajaran daring dan pengembangan SDM yang kompeten. Peningkatan literasi digital dan pengembangan infrastruktur digital yang inklusif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan era 4.0. Perguruan tinggi dan organisasi profesi penyuluh berperan penting dalam menyiapkan SDM yang siap menghadapi tantangan tersebut melalui kolaborasi dan inovasi.
Kemudian, transformasi ini juga membutuhkan peningkatan profesionalisme penyuluh dan tenaga pendamping melalui standar kompetensi yang lebih ketat dan metode pembelajaran yang inovatif. Kolaborasi antara perguruan tinggi, organisasi profesi, dan stakeholder lainnya menjadi sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman. Seminar nasional menyoroti pentingnya penggunaan teknologi seperti Internet of Things dalam pembangunan berkelanjutan, serta penguatan kelembagaan melalui literasi digital. Pengembangan SDM yang tangguh dan berdaya saing di era digital harus diimbangi dengan akses informasi yang merata dan adil. Dengan demikian, seluruh elemen masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan, demi mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.