• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • Berita
  • Benarkah Kemiskinan di Indonesia Berhasil Capai Target Nol Persen?

Benarkah Kemiskinan di Indonesia Berhasil Capai Target Nol Persen?

  • Berita, Howdy SDGs!
  • 12 Agustus 2024, 10.00
  • Oleh: pkp.pasca
  • 0

Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana timbul ketidaksanggupan dalam pemenuhan kebutuhan primer, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Angka kemiskinan dikelompokkan menjadi kemiskinan makro dan kemiskinan mikro. Kemiskinan makro diukur menggunakan metode basic needs approach dan pendekatan moneter. Data yang digunakan berdasarkan susenas dan didasarkan pada garis kemiskinan makanan sebesar 2.100 kKal perkapita perhari termasuk non makanan. Umumnya konsep ini dimanfaatkan untuk menyusun rencana dan evaluasi dengan target geografis yang belum diketahui siapa penduduknya dan dimana alamatnya. Kemiskinan mikro diukur menggunakan pendekatan non moneter dan metode multi dimensi. Data yang digunakan berdasarkan indeks/PMT dari masing-masing rumah tangga. Umumnya konsep ini dimanfaatkan untuk menyusun target secara langsung melalui program bantuan dan perlindungan sosial (Kementerian Keuangan RI, 2024).

Di Tahun 2023, Badan Pusat Statistik menyampaikan bahwa angka kemiskinan nasional berada di angka 9,36%. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 tercatat target penurunan kemiskinan sebesar 6,5-7,5%. Angka tersebut belum mencapai target yang dibuat karena masih selisih sekitar 2-3%. Jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, penurunan angka kemiskinan hanya sebesar 0,3-0,5% saja. Disisi lain, kemiskinan ekstrem mengalami penurunan sebesar 0,90% dalam rentang tahun 2022-2023. Saat ini angka kemiskinan ekstrem sebesar 1,12%. 

Meskipun penurunan kemiskinan tetap berprogres, namun realitanya target masih belum tercapai. Tantangan dalam mencapai target 0% kemiskinan ekstrem disebabkan karena nilai absolut kemiskinan masih sangat besar. Hal itu berhubungan dengan populasi penduduk miskin sebanyak 26 juta orang dan penduduk miskin ekstrem sebanyak 6 juta orang tergolong masih cukup tinggi. Terkadang, kemiskinan terjadi karena adanya ketimpangan sosial dalam hal pengeluaran penduduk di wilayah perkotaan dan perdesaan. Sejauh ini, pemerintah telah mencanangkan berbagai program sebagai upaya pengentasan kemiskinan, meliputi bantuan sosial yang lebih merata dan menjangkau daerah pelosok di Indonesia, program peningkatan pendapatan, peningkatan aktivitas ekonomi domestik, dan kebijakan dalam pasar tenaga kerja. Harapannya, Pemerintah selalu berkomitmen untuk menjaga stabilitas inflasi agar daya beli masyarakat meningkat. Jika sudah demikian, bisa terjadi akselerasi penurunan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Tak hanya pemerintah saja, namun masyarakat juga perlu berkompromi di tengah stagnasi ekonomi global ini.

 

Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju