____Yogyakarta (04/03/2024) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM melaksanakan kegiatan kuliah tamu bersama Prof. Michael Grimm dari Passau University of Germany. Kuliah tamu yang diangkat bertemakan “PROMOTING SUSTAINABLE FARMING PRACTICE AMONG SMALLHOLDERS: Evidence from randomized experiments in the province of Yogyakarta”. Sustainable farming kini sedang digaung-gaungkan kepada para petani di pedesaan dimulai dari mengetahui kesuburan tanah untuk memberikan hasil pertanian yang jauh lebih berkualitas namun tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kuliah tamu ini diikuti oleh civitas akademik dan mahasiswa program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) S2/S3 untuk saling berbagi pemahaman dan berdiskusi tentang permasalahan pertanian yang sedang menjadi fokus perhatian. Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan adalah program studi multi-disiplin ilmu yang mempersiapkan lulusannya menghadapi permasalahan dari isu global. Sustainable farming practice menjadi sebuah tantangan baru di kalangan petani, khususnya di pedesaan. Prof. Michael melakukan penelitian tentang bagaimana memberikan pelatihan kepada petani untuk melakukan tes kesehatan lahan pertanian di 69 desa di Yogyakarta, Bantul dan Kulon Progo dengan sampel sebanyak 1.104 petani. Penelitian ini ditujukan untuk memandirikan petani melakukan tes kesehatan lahan pertanian, mengedukasi tentang dampak negative dari penggunaan pupuk kimia serta berharap dapat meningkatkan kepedulian petani dalam menjaga lahan pertaniannya setelah pelatihan berakhir.
Sustainable farming adalah sebuah program yang bekerjasama dengan platform digital Lentera Desa yang menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan dan peternakan). Passau University bersama Lentera Desa membuat projek ini diantaranya dengan tujuan mengubah kebiasaan petani dalam menggunakan pupuk, mengadopsi perawata kesehatan lahan pertanian sesuai yang disarankan, serta melatih sekaligus mengedukasi petani yang notabenenya kurang ‘melek teknologi’ terkait pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap kesehatan lahan bersamaan belajar menggunakan teknologi di bidang pertanian. Hal ini diharapkan mampu mempermudah masyarakat melakukan ‘soil farming treatment’ secara bersama-sama. Kerjasama antar petani, peneliti dan akademisi ini membuat kegiatan terlaksana secara lebih hemat, dibandingkan ketika petani melakukannya secara mandiri akan membutuhkan biaya kurang lebih Rp.1,8 miliar.
Pada akhir kuliah tamu Prof. Michael Grimm mengajak semua peserta kuliah tamu yang hadir di Sekolah Pasca Sarjana untuk melakukan projek-projek yang tujuannya mengedukasi petani tentang dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap kesuburan tanah serta melatih petani untuk menjaga kesehatan lahan pertanian demi tercapainya ‘Sustainable Farming’ di masa yang akan datang.
Penulis: Hanifah Chairani
Reviewer: Kaprodi PKP