Upaya mewujudkan tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan bermutu sudah banyak dilakukan. Dalam poin ini difokuskan pada penjaminan kualitas pendidikan yang bermutu, inklusif, dan merata pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Berbagai strategi dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan kebijakan yang diterapkan. Hal itu meliputi peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan sarana pendukung pendidikan, peningkatan layanan pendidikan, serta memperkuat dan mengembangkan pendidikan karakter. Penerapan strategi tersebut diimplementasikan melalui program peningkatan kualitas dan akses pendidikan dari dasar dan menengah, peningkatan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi, peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini dan masyarakat, rutin melakukan penilaian mutu satuan pendidikan, peningkatan kapasitas dosen, guru, dan tenaga kependidikan, penyediaan bantuan pendidikan, pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa, serta peningkatan kualitas kelembagaan, tata kelola, dan layanan pendidikan (Bappeda Jogja Provinsi, 2024).
Pada 4-8 Agustus 2024 lalu, Hanita Athasari Zain, salah satu mahasiswa Fast Track Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan UGM mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang industri jeruk, sejarahnya, serta teknologi dan inovasi yang diterapkan secara langsung di Australia. Kegiatan tersebut melibatkan tiga negara, yaitu Australia, Indonesia, dan China sehingga disebut sebagai Tri-nation Project. Berjalannya seluruh kegiatan didukung oleh pendanaan dari Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), mulai dari tiket pesawat, penginapan, hingga biaya hidup selama disana.
Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana timbul ketidaksanggupan dalam pemenuhan kebutuhan primer, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Angka kemiskinan dikelompokkan menjadi kemiskinan makro dan kemiskinan mikro. Kemiskinan makro diukur menggunakan metode basic needs approach dan pendekatan moneter. Data yang digunakan berdasarkan susenas dan didasarkan pada garis kemiskinan makanan sebesar 2.100 kKal perkapita perhari termasuk non makanan. Umumnya konsep ini dimanfaatkan untuk menyusun rencana dan evaluasi dengan target geografis yang belum diketahui siapa penduduknya dan dimana alamatnya. Kemiskinan mikro diukur menggunakan pendekatan non moneter dan metode multi dimensi. Data yang digunakan berdasarkan indeks/PMT dari masing-masing rumah tangga. Umumnya konsep ini dimanfaatkan untuk menyusun target secara langsung melalui program bantuan dan perlindungan sosial (Kementerian Keuangan RI, 2024).
Yogyakarta (09/08/2024) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM prodi S2/S3, prodi S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, bersama Asosiasi Prodi Penyuluhan, Komunikasi Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (APP-KPPMI) melaksanakan pengabdian masyarakat di Lumbung Mataraman Guwosari, Kelurahan Guwosari, Kabupaten Bantul. Pengabdian masyarakat tersebut menjadi rangkaian Sarasehan Nasional yang bertemakan “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan Sumber Daya Manusia Tangguh Menuju Indonesia Emas”. Pemberdayaan masyarakat di Lumbung Mataraman untuk berbagai pengetahuan (transfer knowladge) melihat representatif masyarakat melalui kemitraan bersama dalam membangun ketahanan pangan menuju generasi emas.
Dalam rangka Usulan Perubahan Nama Program Studi, Inovasi Pembelajaran, Kerjasama dan Pengembangan SDM Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana UGM menggelar Sarasehan dan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Prodi Penyuluhan Komunikasi Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (APP-KPPMI) dengan Tema “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan SDM Tangguh Menuju Indonesia Emas”
Latar belakang dari topik ini menyoroti upaya kolaboratif dan pengembangan sumber daya dalam rangka mencapai visi dan misi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya melalui pembuatan program yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat dan industri, serta pengembangan kurikulum yang relevan. Universitas Halu Oleo, misalnya, memulai kegiatan pengabdian kepada industri di Sulawesi Utara, yang merupakan pusat pertambangan nikel. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dalam merumuskan program dan kurikulum berbasis kebutuhan lokal. Selain itu, upaya kolaboratif dengan institusi internasional, seperti Universitas Putra Malaysia, dilakukan untuk mengadakan kursus online dan pendampingan penulisan karya ilmiah, memanfaatkan jaringan alumni sebagai penghubung kerjasama.
___Yogyakarta, 08 Agustus 2024
Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan telah menyelenggarakan Seminar Nasional tahun 2024 dengan mengangkat tema “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan SDM Tangguh menuju Indonesia Emas”. Seminar ini bertujuan agar para akademisi, peneliti praktisi dan anggota pemerintahan dapat berdiskusi mengenai isu-isu penyuluhan, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi pembangunan serta untuk mendiskusikan terkait langkah persiapan SDM tangguh yang diharapkan mampu mewujudkan misi Indonesia Emas mendatang
Dewasa ini banyak bermunculan desa-desa wisata di berbagai penjuru Indonesia. Setiap desa wisata tentunya memiliki keunikan tersendiri yang menjadi branding dan daya tariknya. Keberadaan desa wisata dapat menambah nilai plus bagi industri pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Secara tidak langsung, fenomena ini sejalan dengan tujuan SDGs nomor 8, yaitu decent work and economic growth atau pekerjaan yang layak dan pertumbuhan perekonomian.
Pada umumnya, desa wisata cenderung menyuguhkan pemandangan yang epik, wahana yang menantang, atau sajian makanan khas yang enak dan unik. Lain halnya dengan Desa Wisata Menari yang justru menyuguhkan kegiatan unik melalui beberapa paket wisata yang dikemas sedemikian rupa untuk memberikan pemaknaan hidup kepada tiap wisatawan. Meski berbeda dengan kebanyakan mass tourism, hal itu menjadi daya tarik wisatawan karena tidak ditemukan di desa wisata lainnya. Berbagai dolanan tradisional, kesenian lokal, outbound ndeso, dan pasar tiban menjadi paket wisata yang dapat dipilih oleh para wisatawan.
Berbicara tentang pembangunan erat kaitannya dengan pemberdayaan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Keduanya memiliki kontribusi masing-masing dalam menjawab peluang di bidang sosial-ekonomi dan pembangunan. Perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan seringkali dihubungkan dengan gender equality. Isu tersebut banyak dibicarakan sejak Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan emansipasi perempuan dengan memberikan persamaan hak, tanggung jawab, kesempatan, dan memprioritaskan pembangunan bagi perempuan.
Sudah tahukah saudara bahwa mayoritas penduduk Indonesia terpapar ancaman gempa bumi?
Hasil kajian BNPB et al., (2015) menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang terpapar gempa bumi pada tingkat ancaman tinggi dan sedang lebih dari 148 juta atau 62,4% dari total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia dalam kesehariannya menghadapi ancaman gempa bumi dengan tingkat ancaman tinggi dan sedang.
Ancaman bencana gempa bumi yang ada di Indonesia membawa dampak pada tingginya risiko yang dihadapi oleh masyarakat. Indeks Risiko Bencana di Indonesia (BNPB, 2023) menunjukkan bahwa 59,14% kota/kabupaten di Indonesia memiliki Indeks Risiko Bencana gempa bumi dengan kelas risiko tinggi, 39,88% pada kelas risiko sedang, dan 0,97% kabupaten/kota memiliki indeks risiko rendah. Pengkajian risiko objektif gempa bumi secara komperhensif telah dilakukan di Indonesia, namun apakah masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berisiko telah memahami risiko yang dihadapi?
Penyuluhan Pertanian di Era Digital
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis digital sedikit banyak merubah sistem pertanian. Pengguna mobile connections sudah mencapai 125,6% dari total populasi Indonesia. Penggunaan internet di tingkat petani dan perdesaan juga cukup tinggi 93,9%. Bahkan perilaku petani juga bergeser dari corak agraris menuju corak digital. Petani semakin terkoneksi setiap hari dengan TIK digital. Kehadiran teknologi ini merubah cara berkomunikasi, bekerja, maupun belajar. Kondisi ini menjadi tantangan baru bagi penyuluhan pertanian sebagai instrumen pendidikan non formal.