Berbicara tentang pembangunan erat kaitannya dengan pemberdayaan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Keduanya memiliki kontribusi masing-masing dalam menjawab peluang di bidang sosial-ekonomi dan pembangunan. Perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan seringkali dihubungkan dengan gender equality. Isu tersebut banyak dibicarakan sejak Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan emansipasi perempuan dengan memberikan persamaan hak, tanggung jawab, kesempatan, dan memprioritaskan pembangunan bagi perempuan.
Howdy SDGs!
Sudah tahukah saudara bahwa mayoritas penduduk Indonesia terpapar ancaman gempa bumi?
Hasil kajian BNPB et al., (2015) menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang terpapar gempa bumi pada tingkat ancaman tinggi dan sedang lebih dari 148 juta atau 62,4% dari total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia dalam kesehariannya menghadapi ancaman gempa bumi dengan tingkat ancaman tinggi dan sedang.
Ancaman bencana gempa bumi yang ada di Indonesia membawa dampak pada tingginya risiko yang dihadapi oleh masyarakat. Indeks Risiko Bencana di Indonesia (BNPB, 2023) menunjukkan bahwa 59,14% kota/kabupaten di Indonesia memiliki Indeks Risiko Bencana gempa bumi dengan kelas risiko tinggi, 39,88% pada kelas risiko sedang, dan 0,97% kabupaten/kota memiliki indeks risiko rendah. Pengkajian risiko objektif gempa bumi secara komperhensif telah dilakukan di Indonesia, namun apakah masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berisiko telah memahami risiko yang dihadapi?
Penyuluhan Pertanian di Era Digital
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis digital sedikit banyak merubah sistem pertanian. Pengguna mobile connections sudah mencapai 125,6% dari total populasi Indonesia. Penggunaan internet di tingkat petani dan perdesaan juga cukup tinggi 93,9%. Bahkan perilaku petani juga bergeser dari corak agraris menuju corak digital. Petani semakin terkoneksi setiap hari dengan TIK digital. Kehadiran teknologi ini merubah cara berkomunikasi, bekerja, maupun belajar. Kondisi ini menjadi tantangan baru bagi penyuluhan pertanian sebagai instrumen pendidikan non formal.
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pembangunan yang selaras dengan agenda SDGs. Dalam rilis web resmi pemerintah disebutkan bahwa pemerintah mendukung pelaksanaan SDGs yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat. Sejalan dengan tujuan SDGs pada aspek infrastruktur, industri dan inovasi, maka sejumlah pembangunan sarana prasarana menjadi salah satu point pembangunan Indonesia. Pembangunan infrastruktur diharapkan akan menunjang aktivitas ekonomi dan sosial sekaligus mendorong peningkatan ekonomi nasional dan pelayanan dasar bagi masyarakat. Pemerintah mengagendakan sejumlah proyek infrastruktur dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk di dalamnya pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo (Tol Joglo). Namun demikian, rencana ini tentu akan berbenturan dengan fungsi lahan sebelumnya termasuk yang dimanfaatkan untuk pertanian. Atas nama pembangunan, selain akan memberikan kemanfaatan namun akan menyisakan masalah bagi masyarakat yang terdampak. Pro dan kontra akan mewarnai proses ini. Kesiapan infrastruktur akan membuat masyarakat menikmati pembangunan, tapi harus disadari bahwa alih fungsi lahan dari lahan-lahan produktif pertanian menjadi pembangunan sarana prasarana akan berdampak pada diri petani.
Rempah menjadi komoditas perdagangan pada abad 15 Masehi, setelah bangsa Eropa tergiur dengan tingginya harga rempah dipasaran dunia dan mulai tergerak untuk mencari wilayah kepulauan penghasil rempah. Mereka kemudian mencapai wilayah nusantara. Dalam usaha mencari rempah-rempah itu, mereka berinteraksi dan berkompetisi dengan berbagai bangsa di dunia dalam suatu jaringan perdagangan global (Kemendikbud, 2022). Rempah yang diperdagangkan secara internasional dan menjadi primadona Bangsa Eropa sampai sekarang adalah Lada (Piper nigrum L.) disebut sebagai raja dalam kelompok rempah (King of Spices), kegunaan yang sangat khas dan tidak digantikan dengan rempah lain (Pranoto, 2011). Lada adalah salah satu komoditas paling awal yang diperdagangkan antara Timur dan Eropa, pada abad pertengahan (International Pepper Community, 2022). Lada termasuk dalam kategori tanaman rempah yang dapat digunakan baik untuk bumbu masakan maupun untuk bahan pembuatan obat-obatan, serta industri medis dan farmasi juga menggunakannya secara luas (Hakim, 2015; IPC, 2022). Lada berasal dari Indonesia dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama lada hitam (Lampung Black Pepper) dan lada putih (Muntok White Pepper) (Yudiyanto, 2013).
__Yogyakarta, 13 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam seminar nasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i berpartisipasi dalam acara Seminar Nasional Hasil-hasil Pengabdian Masyarakat (SNH2PM) dan Expo Pengabdian 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada di Field Research Center (FRC) Kulonprogo.
Akhyar Rafi’i mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Rekonstruksi Komponen Berbentuk Sikap dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Mencapai Keberlanjutan Pariwisata: Studi Kasus Kawasan Wisata Negeri Kahyangan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang”. Kemampuannya memaparkan hasil penelitian dan pemahamannya dalam ilmu-ilmu penyuluhan masyarakat dalam seminar nasional tersebu mengantarkannya menjadi “The Best Presenter” dalam seminar nasional tersebut.
__Yogyakarta, 22 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam konferensi internasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i menjadi salah satu Narasumber dalam acara International Conference of Disability Right (ICDR).
Akhyar Rafi’i memaparkan hasil penelitian akademiknya yang berjudul “Participatory Communication Based on Inclusive Development in Rural Communities”. Berkat kecakapannya dalam public speaking dan pemahamannya dalam bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan ia berhasil meraih “The Best Speaker” dalam konferensi internasional tersebut.
__Yogyakarta, 7 & 8 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana telah menjadi partisipan dalam The 12th International Graduate Students and Scholars’ Conference (IGSSCI). Mahasiswa perwakilan S2 dan S3 berpartisipasi aktif dengan mengirimkan paper yang kemudian mempresentasikannya dengan baik.
Salah satu perwakilan mahasiswa S3 yakni Prof. Dr. Hasan Sazali, M.A berhasil membuat paper terbaiknya mendapatkan penghargaan “The Best Paper” dalam konferensi tersebut.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Pascasarjana UGM berupa pelatihan budidaya Lebah Klanceng dipusatkan di Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan ini bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM. Pelatihan budidaya Lebah Klanceng diawali dengan pelaksanaan studi banding pada tanggal 19 Agustus 2023 oleh beberapa perwakilan warga Kampung Wisata Cokrodiningratan ke Fakultas Pertanian UGM. Dalam studi banding tersebut, fasilitator dari Fakultas Pertanian UGM yaitu Dr. Suputa, S.P., M.P. (Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan) didampingi Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Pascasarjana UGM dipusatkan di Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Program PkM SPs UGM diketuai oleh Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), yang beranggotakan Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D. (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., M.P., IPM., ASEAN. Eng (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), dan Dr. Erlina Ambarwati, S.P., M.P. (Dosen Fakultas Pertanian UGM).