• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • SDGs 1: Menghapus Kemiskinan
  • SDGs 1: Menghapus Kemiskinan
Arsip:

SDGs 1: Menghapus Kemiskinan

Fenomena Pemulung dan Pengemis Musiman Menjelang Hari Raya dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan

BeritaHowdy SDGs! Senin, 24 Maret 2025

Setiap menjelang hari raya, fenomena pemulung dan pengemis musiman kembali menjadi sorotan publik karena jumlahnya yang tiba-tiba meningkat di berbagai kota besar di Indonesia. Mereka datang dari berbagai daerah, bermigrasi ke kota-kota besar dengan harapan memperoleh sedekah dari masyarakat yang sedang merayakan hari kemenangan. Meskipun hal ini tampak sebagai fenomena sosial tahunan, keberadaan mereka menimbulkan dilema sosial dan kebijakan, khususnya dalam konteks urbanisasi, kesejahteraan, dan pengelolaan ruang kota. Fenomena ini tidak hanya menyangkut aspek sosial dan ekonomi, tetapi juga beririsan langsung dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan 1 (tanpa kemiskinan), tujuan 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan tujuan 11 (kota dan permukiman yang berkelanjutan). Perlu dilakukan analisis mengenai penyebab dan dampak dari fenomena ini serta rekomendasi kebijakan berbasis SDGs untuk penanganannya. read more

Menghiasi Momentum Istimewa Bulan Ramadhan dengan Aksi Sosial dan Semangat Berbagi dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

BeritaHowdy SDGs! Rabu, 12 Maret 2025

Bulan suci Ramadhan menjadi momentum istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia untuk meningkatkan keimanan, kepedulian sosial, dan rasa solidaritas antar sesama. Tak jarang selama bulan Ramadhan banyak dijumpai orang-orang berhati mulia yang melakukan aksi sosial dan berbagi kepada orang lain. Mereka seperti berbondong-bondong untuk menunaikan kebaikan di bulan suci ini. Bahkan hal tersebut seolah-olah sudah menjadi tradisi tahunan yang harus ditunaikan untuk menggugurkan kewajiban walaupun sebenarnya opsional. read more

Merawat Bumi dari Kearifan Pertanian Atoni Meto

BeritaHowdy SDGs! Kamis, 30 Januari 2025

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya hidup selaras dengan alam? Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, ada sekelompok masyarakat di Timor Barat yang masih menjaga hubungan sakral dengan alam. Mereka adalah Atoin Meto. Istilah “Atoin Meto” terdiri dari dua kata: Atoin yang berarti laki-laki atau manusia dan Meto yang bermakna kering. Dalam konteks ini, Atoin Meto merujuk pada penduduk atau manusia yang mendiami “tanah kering” atau “daratan” sesuai dengan karakteristik geografis Pulau Timor yang
cenderung kering selama musim kemarau (Middelkoop, 1982 dalam Ataupah H 2020; Silab, Kanahebi, and Bessie 1997). Dengan demikian, etnis Atoin Meto mengacu pada kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah daratan dengan kondisi lingkungan yang relatif kering. Suku ini hidup dengan mempraktikkan pertanian berkelanjutan melalui ritual dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun selama berabad-abad. read more

Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju