Upaya mewujudkan tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan bermutu sudah banyak dilakukan. Dalam poin ini difokuskan pada penjaminan kualitas pendidikan yang bermutu, inklusif, dan merata pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Berbagai strategi dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen dan kebijakan yang diterapkan. Hal itu meliputi peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas pendidik dan sarana pendukung pendidikan, peningkatan layanan pendidikan, serta memperkuat dan mengembangkan pendidikan karakter. Penerapan strategi tersebut diimplementasikan melalui program peningkatan kualitas dan akses pendidikan dari dasar dan menengah, peningkatan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi, peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini dan masyarakat, rutin melakukan penilaian mutu satuan pendidikan, peningkatan kapasitas dosen, guru, dan tenaga kependidikan, penyediaan bantuan pendidikan, pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa, serta peningkatan kualitas kelembagaan, tata kelola, dan layanan pendidikan (Bappeda Jogja Provinsi, 2024).
SDGs
__Yogyakarta, 13 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam seminar nasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i berpartisipasi dalam acara Seminar Nasional Hasil-hasil Pengabdian Masyarakat (SNH2PM) dan Expo Pengabdian 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada di Field Research Center (FRC) Kulonprogo.
Akhyar Rafi’i mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Rekonstruksi Komponen Berbentuk Sikap dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Mencapai Keberlanjutan Pariwisata: Studi Kasus Kawasan Wisata Negeri Kahyangan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang”. Kemampuannya memaparkan hasil penelitian dan pemahamannya dalam ilmu-ilmu penyuluhan masyarakat dalam seminar nasional tersebu mengantarkannya menjadi “The Best Presenter” dalam seminar nasional tersebut.
__Yogyakarta, 22 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam konferensi internasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i menjadi salah satu Narasumber dalam acara International Conference of Disability Right (ICDR).
Akhyar Rafi’i memaparkan hasil penelitian akademiknya yang berjudul “Participatory Communication Based on Inclusive Development in Rural Communities”. Berkat kecakapannya dalam public speaking dan pemahamannya dalam bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan ia berhasil meraih “The Best Speaker” dalam konferensi internasional tersebut.
__Yogyakarta, 7 & 8 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana telah menjadi partisipan dalam The 12th International Graduate Students and Scholars’ Conference (IGSSCI). Mahasiswa perwakilan S2 dan S3 berpartisipasi aktif dengan mengirimkan paper yang kemudian mempresentasikannya dengan baik.
Salah satu perwakilan mahasiswa S3 yakni Prof. Dr. Hasan Sazali, M.A berhasil membuat paper terbaiknya mendapatkan penghargaan “The Best Paper” dalam konferensi tersebut.
Tahun 2024, memasuki sewindu usia peringatan Hari UMKM Nasional (Harnas UMKM). Kali pertama Harnas dilaksanakan pada 12 Agustus 2016. Momen perdana yang diikrarkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi pondasi untuk meningkatkan eksistensi UMKM dan kinerjanya.
UMKM dan SDGs
Secara mendasar pengembangan UMKM sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia diperkirakan mencapai 9,17 s.d 9,34% pada tahun 2024 dan angka ini menurun dari 9,36% pada 2023 (www.bps.go.id/id, 17/7/23). Upaya ini tentu tidak lepas dari bentuk komitmen bangsa Indonesia untuk berperan serta aktif mewujudkan tujuan agenda global yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu tanpa kemiskinan.
UMKM diposisikan sebagai sektor unggulan bagi perekonomian bangsa termasuk di US dan beberapa negara di Eropa (Spickett-Jones & Eng, 2006; Zerfass & Winkler, 2016). Bila dirunut secara temporal, di Indonesia kondisi ini sudah berlangsung jauh lebih lama sebelum Harnas ditetapkan. Selain berkontribusi dalam aspek perekonomian, UMKM juga memiliki kekuatan daya serap yang tinggi terhadap tenaga kerja (Widyastuti, 2023).
Kini, peluang mengembangkan sektor UMKM semakin menggeliat dengan semaraknya pemanfaatan media berbasis internet. Bahkan secara nasional, pemerintah terus mengampanyekan transformasi digital bagi UMKM sebagai solusi memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Beraneka stimulan ditampilkan untuk menumbuhkan UMKM berbasis digital. Gambaran paling dekat yakni topik yg diusung pada peringatan Harnas UMKM tahun 2023, “Transformasi UMKM Masa Depan”. Melalui tema ini pemerintah mendorong UMKM bertransformasi digital dan dapat memperluas jaringan pemasaran melalui e-commerce (Wibawana, 10/08/23). Begitu juga tahun 2022 bertajuk, “UMKM Juara dengan Digital”. Tema-tema ini kemudian menjadi basis pengembangan program pemerintah di level yang lebih rendah.
Secara umum, digitalisasi bisa berperan sebagai enablers dan bisa sebagai disrupsions. Keberadaan teknologi digital mampu menawarkan fleksibilitas, kecepatan hingga akurasi. Bahkan secara real time menyajian sesuatu secara bersamaan. Di sisi lain, kondisi ini memberi dampak perubahan yang cukup massif di beberapa tatanan sistem termasuk sistem UMKM.
Tahun 2024 menjadi tahun politik yang hangat diperbincangkan di setiap sudut tempat dan segala level usia. Di tengah keriuhan politik yang sedang menggelora, ada sebuah topik hangat yang jarang diangkat. Walaupun sekedar untuk berbincang, masalah ini selalu ada di setiap jaman dan menjadi masalah klasik yang masih perlu mendapat perhatian dengan seksama, yaitu masalah kesehatan reproduksi remaja.
Remaja yang terlahir pada rentang waktu tahun 1996-2012, sering disebut sebagai Generasi Z atau Genzi. Kelompok remaja tersebut menempati tingkat proporsi terbesar penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020. Hal ini tentunya menjadi kekuatan yang luar biasa bagi Indonesia, seperti sebuah kalimat legendaris Bapak Proklamator, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Namun demikian, masa remaja juga merupakan masa yang rentan. Hal tersebut dikarenakan pada masa ini sedang terjadi perubahan fisik yang cepat, perubahan emosional, kognitif, moral, sosial dan psikologis sehingga remaja sangat berisiko terhadap berbagai permasalahan, termasuk permasalahan kesehatan reproduksi.