• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • Berita
  • Desain Industri dan Infrastruktur Inklusif yang Ramah Difabel Dalam Memperkuat Kesetaraan Global

Desain Industri dan Infrastruktur Inklusif yang Ramah Difabel Dalam Memperkuat Kesetaraan Global

  • Berita, Howdy SDGs!
  • 14 Oktober 2024, 13.00
  • Oleh: pkp.pasca
  • 0

Terciptanya lingkungan yang adil dan inklusif menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dalam hal ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak yang lebih banyak bagi setiap individu dalam berpartisipasi di segala aspek kehidupan. Ketersediaan infrastruktur dalam perindustrian yang ramah bagi penyandang difabel perlu mendapat perhatian khusus. Tujuannya agar penyandang difabel dapat turut serta secara aktif dan tidak merasa tertinggal dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa kemudahan akses yang inklusif dan ramah difabel menjadi pondasi yang penting dalam kesetaraan global.

Pentingnya infrastruktur yang ramah difabel dapat diwujudkan dalam berbagai hal. Dalam sehari-hari mencakup kemudahan akses terhadap fasilitas publik, pemanfaatan transportasi, akses pendidikan, kesehatan, bahkan kemudahan akses di dunia kerja. Tersedianya jalur pejalan kaki yang aksesibel, seperti tanjakan di trotoar dan bangunan sangat berguna. Gedung-gedung atau bangunan yang sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti lift, ramp, pintu otomatis, toilet, serta hal lainnya yang ramah difabel juga sangat memudahkan penyandangnya. Disisi lain, penting juga tersedianya sistem informasi yang inklusif, seperti penggunaan bahasa isyarat atau sistem peringatan suara di ruang publik. Hal-hal tersebut jika direalisasikan dapat membantu terciptanya lingkungan yang inklusif, adil, dan setara.

Industrialisasi yang inklusif dapat membantu menghapus adanya diskriminasi di dunia kerja. Akses yang setara terhadap kesempatan kerja dan bidang perekonomian yang mudah dapat mendukung terpenuhinya kebutuhan difabel. Peningkatan kesadaran di perusahaan, adanya pelatihan, penyediaan support teknologi atau fasilitas yang ramah difabel, serta regulasi kebijakan yang mendukung kesetaraan menjadi hal yang tidak kalah penting.

Meskipun sudah ada kemajuan dalam penerapannya, namun masih saja terdapat tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut seperti kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya fasilitas yang inklusif, keterbatasan sumber daya dan anggaran, regulasi kebijakan yang disusun belum sepenuhnya diterapkan secara efektif, serta masih banyak bertebaran stigma yang kurang baik serta diskriminasi sosial di lingkungan masyarakat. Untuk mengatasinya, sebenarnya sudah banyak digalakkan kampanye publik untuk meningkatkan awareness masyarakat. Namun masih memerlukan dukungan dari banyak pihak. Dalam penerapannya, terdapat opsi lain yaitu dengan menggandeng pihak swasta untuk turut berkolaborasi dalam menyediakan fasilitas yang inklusif. Kerja sama yang terjalin antara pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat menjadi langkah yang sangat baik dalam mewujudkan industri dan infrastruktur yang inklusif dan ramah difabel untuk memperkuat kesetaraan global.

Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM

Tags: pascasarjanaugm Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur SDGs sdgs 10: mengurangi ketimpangan sdgs 16: perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat sdgs 5: kesetaraan gender

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju