• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • Berita
  • Bisakah Zero Hunger Tercapai di Tengah Fenomena Food Waste di Indonesia?

Bisakah Zero Hunger Tercapai di Tengah Fenomena Food Waste di Indonesia?

  • Berita, Howdy SDGs!
  • 31 Oktober 2024, 12.59
  • Oleh: pkp.pasca
  • 0

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 17 tentang Zero Hunger atau tanpa kelaparan. Ditargetkan pada tahun 2030 esok dapat tercapai dengan menuntaskan kelaparan, terciptanya ketahanan pangan, dan gizi yang membaik bagi seluruh masyarakat. Di skala nasional, angka kelaparan sudah ada kemajuan sedikit demi sedikit. Data dari Global Hunger Index (GHI) menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat 73 dari 116 negara dan berada di kategori “serius” tahun 2021 lalu. Selama dua dekade terakhir, jumlah penduduk Indonesia yang kurang gizi memang mengalami penurunan, tetapi masih terdapat 28% anak dengan BB rendah dan 37% balita stunting. Isu tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya faktor pendidikan yang rendah, kondisi perekonomian yang tergolong miskin, bahkan dipengaruhi juga oleh alih fungsi lahan yang berdampak pada ketahanan pangan nasional.

Dalam konteks ketahanan pangan, tidak hanya tercukupinya kebutuhan pangan saja yang bisa dilirik, namun aspek residu sisa dari sampah pangan (food waste) juga perlu disoroti. Faktanya, sampah sisa makanan juga menjadi penyebab utama tidak stabilnya sistem pangan di Indonesia. Bahkan, setiap tahunnya diperkirakan telah terbuang sekitar 13-15 ton sisa makanan. Fenomena tersebut cukup mencerminkan adanya sikap pemborosan sumber daya yang ternyata secara tidak langsung juga berdampak pada isu kelaparan. Padahal, sisa makanan yang terbuang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi orang lain yang kurang mampu.

Tercapainya tujuan Zero Hunger dapat dimulai dengan kontribusi nyata dalam mengurangi sampah sisa makanan. Selain aspek peningkatan produksi panen yang diperhatikan, perlu diperhatikan juga aspek pengelolaan sampah sisa makanan (food waste). Kolaborasi antara berbagai stakeholders seperti pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan masyarakat penting dalam menciptakan sistem pangan yang sustainable. Untuk memulainya, dapat dilakukan beberapa langkah kecil berikut:

  1. Edukasi dan kesadaran dari diri sendiri tentang pentingnya mengurangi sampah makanan, pengelolaan pangan, dan dampak dari pemborosan makanan terhadap lingkungan serta ketahanan pangan.
  2. Pengelolaan sisa makanan, misalnya menjadi jenis makanan lain yang masih layak dan bernilai jual, diolah menjadi pupuk organik, pupuk kompos, atau makanan ayam dan maggot.
  3. Melakukan perencanaan makanan (meal planning) dan bijak dalam berbelanja. Tujuannya agar apa yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan tidak boros.
  4. Menyimpan bahan makanan dengan tepat agar tidak terjadi kasus bahan pangan terbuang sia-sia karena busuk atau sudah kadaluarsa.
  5. Donasi makanan layak konsumsi bagi orang lain yang membutuhkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggandeng berbagai organisasi atau komunitas sosial.

Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM

Tags: Pascasarjana Pascasarjana UGM Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan SDGs SDGS 17: Tanpa Kelaparan SDGS 17: Zero Hunger

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY