
Terjadinya industrialisasi, pertumbuhan populasi yang pesat, dan perilaku konsumtif yang tidak berimbang dengan kepedulian terhadap lingkungan menjadi latar belakang pentingnya penerapan pengolahan sampah rumah tangga. The Atlas of Sustainable Development Goals tahun 2023, Bank Dunia mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat 2,2 miliar ton sampah di seluruh dunia dan akan terus meningkat hingga 73% pada tahun 2025. Terjadinya lonjakan tren timbulan sampah di Indonesia yang kini telah menyentuh angka 68,9 juta ton per tahunnya dengan 51% rinciannya berasal dari aktivitas rumah tangga (RT) (KLHK, 2023). Dalam konteks ini, partisipasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam upaya pengelolaan limbah rumah tangga secara berkelanjutan karena masyarakat merupakan penghasil dari sampah itu sendiri. Namun, bentuk partisipasi masyarakat dalam program ini masih beragam, mulai dari berpartisipasi dalam bentuk ide, tenaga fisik, dan keterampilan. Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan apakah peranan budaya kato saio yang berkembang secara alami diantara lingkungan sosial masyarakat Kota Jambi menjadi salah satu faktornya.
Pada tahun 2024, setidaknya masing-masing provinsi di Indonesia telah memiliki unit Bank Sampah yang aktif menghimpun dan mengelola sampah. Pulau Sumatera merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah pulau Jawa. Wilayah ini memiliki setidaknya 1500 lebih unit bank sampah yang tersebar di sepuluh provinsi dengan persentase pengelolaan sampah sebesar 5,25%. Walaupun presentasi pengelolaan sampah di Sumatera termasuk rendah, Kota Jambi tercatat sebagai salah satu wilayah yang berhasil mengelola sampah hingga menyentuh angka 91,16% dengan hanya mengoperasikan 44 unit bank sampah (SIPSN, 2023). Adapun bank sampah yang aktif menjalankan berbagai program pengelolaan sampah yang optimal di Kota Jambi adalah Bank Sampah Unit Tanjung Sari.
Bank Sampah Unit Tanjung Sari ini menjalankan beberapa program sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, yakni seperti Sikat Srangga (Aksi Angkat Sampah Rumah Tangga), Jaksa SD (Bijak Sampah Sejak Dini), menabung sampah menjadi emas, uang, sembako, daging, dan voucher, pelatihan pembuatan pakan maggot, pelatihan daur ulang sampah, serta budidaya ikan lele sistem bioflok terintegrasi dalam program desa energi berdikari. Namun, bentuk partisipasi masyarakat dalam program ini masih beragam, mulai dari berpartisipasi dalam bentuk ide, tenaga fisik, dan keterampilan.
Partisipasi masyarakat dalam Program Bank Sampah Unit Tanjung Sari paling direfleksikan oleh partisipasi keterampilan dengan dukungan dari faktor eksternal berupa peran anggota dalam kelompok dan peranan budaya kato saio, serta faktor internal berupa kekosmopolitan Nasabah Bank Sampah Unit Tanjung Sari. Bentuk strategi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Program Bank Sampah Tanjung Sari Kota Jambi adalah dengan melakukan peningkatan partisipasi, terutama dalam bentuk partisipasi ide yang dapat ditingkatkan melalui penguatan faktor eksternal, berupa peran anggota dalam kelompok yang di dalamnya meliputi task role, maintenance role, dan blocking role, serta peranan budaya kato saio, seperti kerjasama (gotong royong), tanggung jawab sosial, dan toleransi (saling menghargai).
Diperlukannya upaya untuk mendorong terjadinya koordinasi kerja yang sehat dan komunikasi yang aktif dalam komunitas. Untuk itu, strategi yang dapat dilakukan adalah memperkuat struktur organisasi internal bank sampah melalui pembentukan unit-unit kerja kecil, yang bertanggung jawab pada pengelolaan, edukasi, dan inovasi pengolahan limbah. Kegiatan rutin seperti forum diskusi terbuka, rotasi tanggung jawab antar anggota, dan pencatatan ide dalam notulen harian menjadi sarana menjaga keterlibatan dan kontinuitas partisipasi. Sementara itu, penguatan nilai budaya kato saio, terutama pada aspek tanggung jawab sosial dan toleransi dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai adat dalam kegiatan operasional. Kegiatan seperti gotong royong, piket kelompok, atau lomba antar RT berbasis lingkungan akan menyuburkan semangat basamo mangko jadi dalam konteks lingkungan modern.
Penulis: Muthia Zahra Mutmainnah (Mahasiswa Magister Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan)
Editor dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM
Sumber: Seminar Hasil Penelitian Mahasiswa S2 PKP UGM