Pelatihan meningkatkan pengelolaan kesuburan tanah petani. Termasuk uji tanah dapat membuatnya lebih berkelanjutan. Sejak tahun 1960-an, petani Indonesia secara luas telah menerapkan praktik “Revolusi Hijau” untuk mencapai peningkatan produktivitas yang cepat. Namun demikian, penggunaan teknik tersebut dilakukan secara terus-menerus, khususnya dalam penerapan pupuk kimia yang berlebih menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang telah ditimbulkan antara lain penurunan kualitas air, penurunan kualitas tanah, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS (2014), penerapan pupuk yang berlebihan dengan kadar nitrogen yang tinggi telah menyebabkan kerusakan yang luas pada lahan pertanian. Pemberian informasi kepada petani tentang prinsip-prinsip unsur hara tanah, rekomendasi pemupukan berimbang, diiringi dengan penyediaan alat uji tanah yang cepat dan murah dapat meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola tanah mereka secara lebih berkerlanjutan sehingga dapat mengurangi degradasi tanah di masa mendatang.
Setelah beberapa dekade usaha pertanian difokuskan pada penggunaan pupuk kimia, saat ini mendorong pertanian berkelanjutan menduduki peringkat atas dalam agenda kebijakan pemerintah. Di Indonesia, ketergantungan yang tinggi pada penggunaan pupuk kimia telah meningkatkan keasaman tanah dan mengurangi kandungan bahan organik. Pemberian pupuk kimia yang berlebihan merugikan lingkungan dan, dan petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi. Praktik pertanian organik merupakan solusi alternatif, untuk mengganti sebagian penggunaan pupuk kimia atau mengimplementasikannya sebagai sebuah sistem pertanian.
Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara intensif telah berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan secara signifikan selama beberapa dekade; namun, penggunaan ini juga berkaitan dengan dampak negatif terhadap kualitas tanah, sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Saat ini, hanya sebagian kecil lahan pertanian di seluruh dunia yang diolah secara berkelanjutan memperlihatkan peningkatan kesehatan tanah. Di Indonesia sendiri, diperkiraan sekitar 107 juta hektar lahan mengalami keasamaan lahan, sebagian disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara berlebihan selama beberapa dekade. Intensifikasi dan seringkali penggunaan pupuk kimia yang tidak berimbang dapat mengurangi bahan organik dalam tanah secara signifikan. Bagaimana dukungan yang dapat diberikan pada petani kecil agar beralih pada praktik pertanian yang lebih berkelanjutan? Apa yang memotivasi petani untuk mengimplementasikan praktik pertanian dalam jangka panjang? Bagaimana pengujian tanah dan penyuluhan yang dilakukan secara digital dapat diperkenalkan kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitasnya dan tetap melindungi kondisi lingkungan. Tim peneliti dari Universitas Passau dan Universitas Gadjah Mada telah melakukan eksplorasi pertanyaan-pertanyaan pada dua proyek yang didanai oleh German Research Foundation (DFG) dan German Federal Environmental Foundation (DBU).
__Yogyakarta, 21 September 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan telah menyelenggarakan kegiatan Temu Alumni di Grand Orchid Hotel Yogyakarta dengan menyongsong tema “Bersama PKP Membangun, Berdaya, dan Berdikari”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh alumni mahasiswa S2&S3 PKP, Founding father, Kaprodi dan mahasiswa aktif PKP angkatan 2022 dan 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung dengan sangat menyenangkan dan penuh keseruan karena dihibur dengan tari-tarian tradisional dan beberapa lagu yang ditampilkan serta dinyanyikan langsung oleh para mahasiswa PKP yang memiliki keahlian di bidang kesenian. Selain itu, kegiatan Temu Alumni ini juga memilih ketua dan jajaran pengurus kelompok komunitas bagi para alumni PKP UGM.
__Yogyakarta, 13 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam seminar nasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i berpartisipasi dalam acara Seminar Nasional Hasil-hasil Pengabdian Masyarakat (SNH2PM) dan Expo Pengabdian 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada di Field Research Center (FRC) Kulonprogo.
Akhyar Rafi’i mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Rekonstruksi Komponen Berbentuk Sikap dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk Mencapai Keberlanjutan Pariwisata: Studi Kasus Kawasan Wisata Negeri Kahyangan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang”. Kemampuannya memaparkan hasil penelitian dan pemahamannya dalam ilmu-ilmu penyuluhan masyarakat dalam seminar nasional tersebu mengantarkannya menjadi “The Best Presenter” dalam seminar nasional tersebut.
__Yogyakarta, 22 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana kembali menorehkan prestasi dalam konferensi internasional. Perwakilan mahasiswa S2 yakni Sdr. Akhyar Rafi’i menjadi salah satu Narasumber dalam acara International Conference of Disability Right (ICDR).
Akhyar Rafi’i memaparkan hasil penelitian akademiknya yang berjudul “Participatory Communication Based on Inclusive Development in Rural Communities”. Berkat kecakapannya dalam public speaking dan pemahamannya dalam bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan ia berhasil meraih “The Best Speaker” dalam konferensi internasional tersebut.
__Yogyakarta, 7 & 8 November 2023. Program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan fakultas Sekolah Pascasarjana telah menjadi partisipan dalam The 12th International Graduate Students and Scholars’ Conference (IGSSCI). Mahasiswa perwakilan S2 dan S3 berpartisipasi aktif dengan mengirimkan paper yang kemudian mempresentasikannya dengan baik.
Salah satu perwakilan mahasiswa S3 yakni Prof. Dr. Hasan Sazali, M.A berhasil membuat paper terbaiknya mendapatkan penghargaan “The Best Paper” dalam konferensi tersebut.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Pascasarjana UGM berupa pelatihan budidaya Lebah Klanceng dipusatkan di Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan ini bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UGM. Pelatihan budidaya Lebah Klanceng diawali dengan pelaksanaan studi banding pada tanggal 19 Agustus 2023 oleh beberapa perwakilan warga Kampung Wisata Cokrodiningratan ke Fakultas Pertanian UGM. Dalam studi banding tersebut, fasilitator dari Fakultas Pertanian UGM yaitu Dr. Suputa, S.P., M.P. (Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan) didampingi Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Pascasarjana UGM dipusatkan di Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Program PkM SPs UGM diketuai oleh Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), yang beranggotakan Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D. (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., M.P., IPM., ASEAN. Eng (Dosen Sekolah Pascasarjana UGM), dan Dr. Erlina Ambarwati, S.P., M.P. (Dosen Fakultas Pertanian UGM).
Tahun 2024, memasuki sewindu usia peringatan Hari UMKM Nasional (Harnas UMKM). Kali pertama Harnas dilaksanakan pada 12 Agustus 2016. Momen perdana yang diikrarkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi pondasi untuk meningkatkan eksistensi UMKM dan kinerjanya.
UMKM dan SDGs
Secara mendasar pengembangan UMKM sebagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia diperkirakan mencapai 9,17 s.d 9,34% pada tahun 2024 dan angka ini menurun dari 9,36% pada 2023 (www.bps.go.id/id, 17/7/23). Upaya ini tentu tidak lepas dari bentuk komitmen bangsa Indonesia untuk berperan serta aktif mewujudkan tujuan agenda global yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu tanpa kemiskinan.
UMKM diposisikan sebagai sektor unggulan bagi perekonomian bangsa termasuk di US dan beberapa negara di Eropa (Spickett-Jones & Eng, 2006; Zerfass & Winkler, 2016). Bila dirunut secara temporal, di Indonesia kondisi ini sudah berlangsung jauh lebih lama sebelum Harnas ditetapkan. Selain berkontribusi dalam aspek perekonomian, UMKM juga memiliki kekuatan daya serap yang tinggi terhadap tenaga kerja (Widyastuti, 2023).
Kini, peluang mengembangkan sektor UMKM semakin menggeliat dengan semaraknya pemanfaatan media berbasis internet. Bahkan secara nasional, pemerintah terus mengampanyekan transformasi digital bagi UMKM sebagai solusi memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19.
Beraneka stimulan ditampilkan untuk menumbuhkan UMKM berbasis digital. Gambaran paling dekat yakni topik yg diusung pada peringatan Harnas UMKM tahun 2023, “Transformasi UMKM Masa Depan”. Melalui tema ini pemerintah mendorong UMKM bertransformasi digital dan dapat memperluas jaringan pemasaran melalui e-commerce (Wibawana, 10/08/23). Begitu juga tahun 2022 bertajuk, “UMKM Juara dengan Digital”. Tema-tema ini kemudian menjadi basis pengembangan program pemerintah di level yang lebih rendah.
Secara umum, digitalisasi bisa berperan sebagai enablers dan bisa sebagai disrupsions. Keberadaan teknologi digital mampu menawarkan fleksibilitas, kecepatan hingga akurasi. Bahkan secara real time menyajian sesuatu secara bersamaan. Di sisi lain, kondisi ini memberi dampak perubahan yang cukup massif di beberapa tatanan sistem termasuk sistem UMKM.