• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 5
Pos oleh :

pkp.pasca

Prodi PKP Pascasarjana UGM Rajut Inspirasi di Desa Menari

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 27 Mei 2024

Sumber daya manusia yang terbatas tidak menjadi penghalang dalam melaksanakan tugas pembangunan masyarakat. Penggalian potensi masyarakat dan wilayah setempat menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Desa Wisata Menari contohnya. Desa wisata ini memiliki keunikan tersendiri yang jarang dimiliki oleh desa wisata lainnya. Menjadi desa wisata yang berhasil menarik perhatian para pengunjungnya dengan mengangkat konsep konservasi.

Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, Mahasiswa Prodi S2 dan S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, UGM beserta Dosen dan Civitas Akademika lainnya berkesempatan untuk terjun langsung menyapa masyarakat di Desa Wisata Menari. Terletak di lereng Gunung Telomoyo, Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kesan yang berbeda sangat terasa karena Desa Wisata Menari tidak menyajikan pemandangan atau wahana seperti mass tourism pada umumnya, namun justru memberikan arti kehidupan melalui paket wisata yang telah dikemas sedemikian rupa. Desa wisata yang dikembangkan sejak tahun 2012 ini menyajikan beraneka ragam kesenian lokal, dolanan tradisional, bahkan outbound ndeso yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Tak hanya itu, terdapat juga pasar tiban yang menjajakan hasil olahan masyarakat lokal sebagai bentuk implementasi dari program kewirausahaan yang dirintis di Desa Wisata Menari. read more

Bangkitkan Optimisme Pembangunan Pertanian Melalui Yang Muda Yang Bertani

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 27 Mei 2024

Dewasa ini berbagai inovasi di bidang pertanian sedang marak dilakukan. Mulai dari inovasi pertanian organik dan ramah lingkungan, smart farming, digitalisasi pertanian, dan lain sebagainya. Prodi PKP Pascasarjana UGM menggandeng Sayur Organik Merbabu melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk terus menghasilkan produk pangan yang sehat dan berkualitas. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membangkitkan semangat dan optimisme dalam pembangunan pertanian.

Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, rombongan dari Prodi PKP UGM mengunjungi Sayur Organik Merbabu (SOM) yang terletak di Jalan Raya Salatiga-Magelang KM 14, Sidomukti, Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sayur Organik Merbabu mengembangkan inovasi pertanian dari pra tanam hingga pasca panen. Inovasi pra tanam dilakukan dengan olah lahan dan menanam tanaman menggunakan sistem pertanian organik sesuai dengan potensi lahan setempat. Pemilihan sistem pertanian organik daripada sistem lainnya didasarkan pada kondisi di lapangan dimana banyak ditemukan petani yang jatuh sakit karena terkena imbas dari residu bahan kimia. Pupuk yang digunakan oleh SOM berasal dari fermentasi kotoran ayam dan sapi, sementara pestisida yang digunakan berasal dari ekstrak tanaman di sekitar lahan. Inovasi lainnya diterapkan untuk kegiatan pasca panen dimana SOM mengembangkan teknologi plasma ozon. Teknologi tersebut dipilih dengan alasan lebih ramah lingkungan dan dapat membantu menstabilkan harga sayuran hasil panen. read more

Urgensi Penyuluh dan Good Agricultural Practices (GAP) dalam Sustainability Kings of Spices “Lada Putih” (Muntok White Pepper)

BeritaHowdy SDGs! Selasa, 21 Mei 2024

Rempah menjadi komoditas perdagangan pada abad 15 Masehi, setelah bangsa Eropa tergiur dengan tingginya harga rempah dipasaran dunia dan mulai tergerak untuk mencari wilayah kepulauan penghasil rempah. Mereka kemudian mencapai wilayah nusantara. Dalam usaha mencari rempah-rempah itu, mereka berinteraksi dan berkompetisi dengan berbagai bangsa di dunia dalam suatu jaringan perdagangan global (Kemendikbud, 2022). Rempah yang diperdagangkan secara internasional dan menjadi primadona Bangsa Eropa sampai sekarang adalah Lada (Piper nigrum L.) disebut sebagai raja dalam kelompok rempah (King of Spices), kegunaan yang sangat khas dan tidak digantikan dengan rempah lain (Pranoto, 2011). Lada adalah salah satu komoditas paling awal yang diperdagangkan antara Timur dan Eropa, pada abad pertengahan (International Pepper Community, 2022). Lada termasuk dalam kategori tanaman rempah yang dapat digunakan baik untuk bumbu masakan maupun untuk bahan pembuatan obat-obatan, serta industri medis dan farmasi juga menggunakannya secara luas (Hakim, 2015; IPC, 2022). Lada berasal dari Indonesia dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama lada hitam (Lampung Black Pepper) dan lada putih (Muntok White Pepper) (Yudiyanto, 2013). read more

Policy Brief #6 – Tantangan Pelatihan berbasis Blended Learning (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

BeritaPublikasi Senin, 20 Mei 2024

Blended learning merupakan kombinasi dari keunggulan pertemuan secara face-to-face dengan keunggulan dari web-based learning. Tujuan dari blended learning adalah untuk mengintegrasikan keunggulan dari pertemuan secara langsung dengan aktivitas berbasis online (web) yang menyatukan antara diskusi secara langsung dengan fasilitator dan kemandirian belajar. Pada saat pertemuan offline face-to-face secara langsung dapat digunakan sebagai wadah diskusi dengan fasilitator untuk memperdalam pengetahuan melalui interaksi antara fasilitator dengan peserta pelatihan/penyuluhan. Selain itu, pertemuan secara langsung juga dapat memberikan arahan untuk kegiatan secara mandiri yang berbasis pada permasalahan yang ada di lapangan. read more

Policy Brief #5 – Determinan Faktor dalam Pemanfaatan Media Penyuluhan Digital (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

BeritaPublikasi Sabtu, 18 Mei 2024

Pemanfaatan internet di Indonesia terus mengalami perkembangan dan memiliki potensi yang besar bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan termasuk di bidang pertanian. Melalui internet, petani dapat mencari berbagai macam solusi di bidang pertanian mulai dari sistem budidaya pertanian, penanganan hama dan penyakit tumbuhan, manajemen kesuburan dan kesehatan tanah, penanganan pasca panen, produk olahan pertanian, hingga pemasaran. Selain itu, digitalisasi informasi pertanian juga diperlukan mengingat terbatasnya jumlah penyuluh di Indonesia. Berdasarkan keterbatasan ini, penyuluh tetap harus menjalankan perannya sebagai inisiator, fasilitator, motivator, pengajar, analis, dan agen perubahan. Oleh karena itu, kolaborasi antara penyuluh dengan stake holder pertanian sangat diperlukan untuk meningkatkan digitalisasi penyuluhan. Integrasi antara media digital dengan penyuluhan konvensional secara tatap muka disebut sebagai blended learning. Namun belum semua komunitas dapat mengoptimalkan penggunaan media digital secara penuh termasuk para petani yang identik memiliki usia diatas 50 tahun. read more

Policy Brief #4 – Inovasi Uji Tanah: Pengambilan Keputusan Petani (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

BeritaPublikasi Jumat, 17 Mei 2024

Produksi beras sebagai makanan pokok masyarakat di Indonesia menjadi prioritas utama pemerintah saat ini. Kebutuhan akan beras ini semakin meningkat seiring populasi masyarakat yang terus bertambah. Namun demikian, keberadaan lahan pertanian yang semakin terbatas membuat pemerintah dan petani berusaha untuk melakukan intensifikasi lahan untuk dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Intensifikasi lahan yang banyak dilakukan oleh petani yaitu dengan menggunakan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas lahan. read more

Policy Brief #3 – Mendorong Pengelolaan Tanah Berkelanjutan Pada Petani di Indonesia (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

BeritaPublikasi Kamis, 16 Mei 2024

Proyek ini menggunakan uji coba terkontrol secara acak. Hal ini memungkinkan kami untuk menetapkan hubungan sebab-akibat langsung antara pelatihan dan dampaknya. Hanya membandingkan petani organik dengan non-organik dapat menyesatkan karena petani organik mungkin berbeda dalam banyak hal lain (misalnya: pendidikan) dari petani non-organik. Demikian pula, membandingkan petani yang sama sebelum dan setelah pelatihan dapat menyesatkan jika faktor-faktor lain, seperti subsidi, berubah secara bersamaan. Seperti dalam uji coba medis, penugasan secara acak dan sampel yang besar memastikan kelompok perlakuan dan kontrol serupa sebelum pelatihan. Oleh karena itu, setiap perbedaan dalam hasil dapat secara kausal dikaitkan dengan pelatihan, karena semua faktor lain diharapkan berubah dengan cara yang sama untuk kedua kelompok. read more

Policy Brief #2 – Mendorong Pengelolaan Tanah Berkelanjutan Pada Petani di Indonesia (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

BeritaPublikasi Rabu, 15 Mei 2024

Pelatihan meningkatkan pengelolaan kesuburan tanah petani. Termasuk uji tanah dapat membuatnya lebih berkelanjutan. Sejak tahun 1960-an, petani Indonesia secara luas telah menerapkan praktik “Revolusi Hijau” untuk mencapai peningkatan produktivitas yang cepat. Namun demikian, penggunaan teknik tersebut dilakukan secara terus-menerus, khususnya dalam penerapan pupuk kimia yang berlebih menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang telah ditimbulkan antara lain penurunan kualitas air, penurunan kualitas tanah, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS (2014), penerapan pupuk yang berlebihan dengan kadar nitrogen yang tinggi telah menyebabkan kerusakan yang luas pada lahan pertanian. Pemberian informasi kepada petani tentang prinsip-prinsip unsur hara tanah, rekomendasi pemupukan berimbang, diiringi dengan penyediaan alat uji tanah yang cepat dan murah dapat meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola tanah mereka secara lebih berkerlanjutan sehingga dapat mengurangi degradasi tanah di masa mendatang. read more

Policy Brief #1 – Pelatihan dan Adopsi Praktik Pertanian Organik: Perspektif Jangka Panjang (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

Publikasi Selasa, 14 Mei 2024

Setelah beberapa dekade usaha pertanian difokuskan pada penggunaan pupuk kimia, saat ini mendorong pertanian berkelanjutan menduduki peringkat atas dalam agenda kebijakan pemerintah. Di Indonesia, ketergantungan yang tinggi pada penggunaan pupuk kimia telah meningkatkan keasaman tanah dan mengurangi kandungan bahan organik. Pemberian pupuk kimia yang berlebihan merugikan lingkungan dan, dan petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi. Praktik pertanian organik merupakan solusi alternatif, untuk mengganti sebagian penggunaan pupuk kimia atau mengimplementasikannya sebagai sebuah sistem pertanian. read more

Policy Brief Pendahuluan – Pengujian Tanah, Pertanian Organik, dan Digitalisasi: Mendukung Petani Indonesia Untuk Berusahatani yang Lebih Berkelanjutan (University of Passau dan Universitas Gadjah Mada)

Publikasi Senin, 13 Mei 2024

Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara intensif telah berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan secara signifikan selama beberapa dekade; namun, penggunaan ini juga berkaitan dengan dampak negatif terhadap kualitas tanah, sumber daya air dan keanekaragaman hayati. Saat ini, hanya sebagian kecil lahan pertanian di seluruh dunia yang diolah secara berkelanjutan memperlihatkan peningkatan kesehatan tanah. Di Indonesia sendiri, diperkiraan sekitar 107 juta hektar lahan mengalami keasamaan lahan, sebagian disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara berlebihan selama beberapa dekade. Intensifikasi dan seringkali penggunaan pupuk kimia yang tidak berimbang dapat mengurangi bahan organik dalam tanah secara signifikan. Bagaimana dukungan yang dapat diberikan pada petani kecil agar beralih pada praktik pertanian yang lebih berkelanjutan? Apa yang memotivasi petani untuk mengimplementasikan praktik pertanian dalam jangka panjang? Bagaimana pengujian tanah dan penyuluhan yang dilakukan secara digital dapat diperkenalkan kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitasnya dan tetap melindungi kondisi lingkungan. Tim peneliti dari Universitas Passau dan Universitas Gadjah Mada telah melakukan eksplorasi pertanyaan-pertanyaan pada dua proyek yang didanai oleh German Research Foundation (DFG) dan German Federal Environmental Foundation (DBU). read more

1…345678
Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju