• UGM
  • SPs UGM
  • Library
  • IT Center
  • Webmail
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
      • Tenaga Pendidik Program Magister
      • Tenaga Pendidik Program Doktor
      • Tenaga Kependidikan
    • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
      • Prosedur Pendaftaran
      • Syarat Pendaftaran
      • Biaya Pendidikan
    • Rekognisi Akademis
  • Akademik
    • Program Magister
      • Profil Lulusan Program Magister
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Tesis
    • Program Doktor
      • Profil Lulusan
      • Capaian Pembelajaran Lulusan
      • Peta Kurikulum
      • Mata Kuliah
      • Modul Pegangan Mata Kuliah
      • Seminar Proposal
      • Ujian Komprehensif
      • Seminar Hasil
      • Ujian Disertasi
    • Kalender Akademik
    • Panduan Akademik
    • Perpustakaan
    • ELOK (e-Learning: Open for Knowledge Sharing)
    • SIMASTER
  • Penelitian
    • Publikasi
    • Kelompok Penelitian
  • Pengabdian
    • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Kemahasiswaan & Alumni
    • Prestasi Mahasiswa
    • Informasi Beasiswa
    • Alumni
    • KAGAMA
    • Lowongan Pekerjaan
    • Tracer Study
  • Kontak
  • Unduh
    • Dokumen Akreditasi S2
    • Dokumen Akreditasi S3
  • Beranda
  • Penyuluhan
  • Penyuluhan
Arsip:

Penyuluhan

Transformasi Digital: Peran Perempuan Milenial dalam Mendorong Kedaulatan Protein Hewani di Kabupaten Bantul

BeritaHowdy SDGs!PublicationPublikasi Thursday, 28 November 2024

Keluarga menjadi pondasi dan pilar penyangga suatu bangsa, apabila keluarga berkualitas maka dapat dipastikan akan terwujud bangsa yang berkualitas, karena dari keluarga akan dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas (Puspitawati, 2017). Pembangunan keluarga sendiri menjadi isu penting dan perlu mendapat perhatian suatu negara. Walaupun demikian, belum banyak keluarga yang memiliki kesadaran menanamkan fungsi keluarga. Data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) 2018 menunjukkan bahwa hanya 38% keluarga saja yang memiliki pemahaman dan kesadaran mengenai fungsi keluarga. Perempuan milennial, sebagai bagian dari keluarga memiliki peran yang esensial di satu sisi. Disisi lainnya, gempuran teknologi tidak dapat dielakkan sehingga sangatlah penting perempuan milenial memiliki kecerdasan digital karena berperan sebagai sumber informasi bagi keluarga (Veranita, 2023). Disisi yang lain lagi SDGs mengangkat isu ini dengan jelas, khususnya untuk tujuan 1, 3, dan 5. Berhubungan dengan hal tersebut, tim peneliti Prodi PKP UGM mengangkat aspek perempuan milenial dan kesejahteraan keluarga dalam rangka mendukung SDGs 3.

Secara sosio-kultural, dalam suatu rumah tangga perempuan bertanggung jawab untuk mengolah dan menyediakan makanan anggota keluarganya, salah satunya kebutuhan protein hewani. Secara tidak langsung, tanggung jawab kesehatan keluarga menjadi salah satu tupoksi yang harus dilakukan oleh kaum perempuan. Di samping itu, banyak perempuan juga masih harus bekerja untuk membantu perekonomian dan kesejahteraan keluarga. Fenomena ini ternyata juga ditemukan di Kabupaten Bantul. Di Bantul, perempuan milenial yang bekerja akhirnya harus menitipkan buah hatinya ke orang tua, keluarga, atau tempat penitipan anak. Situasi dan kondisi seperti inilah yang akan memberikan pengaruh besar dan krusial terhadap pola asuh serta pola makan anak.

Salah satu program pemerintah untuk peningkatan gizi keluarga adalah Gerakan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Program ini disambut baik oleh Pemda Bantul dengan membagi SKPD-nya menjadi unit penanggung jawab pelaksanaan Gerakan B2SA. Kegiatan tersebut juga telah dilaksanakan di Kapanewon Pajangan adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 25 Juli 2024 bertempat di Balai Desa Triwidadi Kapanewon Pajangan. Kegiatab dihadiri oleh kader kesehatan desa, kepala desa dan jajarannya, PKK, serta beberapa tamu undangan lainnya. Acara ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan DIY dan Kepala Desa Triwidadi. Acara berlangsung dengan lancar dan dari hasil wawancara dengan Kepala Desa dan PPL BPP Pajangan menyatakan bahwa program B2SA tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya koordinasi dan sinergi para pemangku kepentingan. Akan tetapi jika para pemangku kepentingan dapat bekerja dengan baik tidak menutup kemungkinan akan tercapai SDGs ke tiga tentang kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being).

 

Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM

Visi Holistik untuk Masa Depan Indonesia: Menyeimbangkan Kemajuan Ekonomi dengan Pengembangan Berfokus Pada Karakter

BeritaHowdy SDGs! Saturday, 23 November 2024

Yogyakarta (23/11/2024) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM prodi S2/S3 melaksanakan kegiatan kuliah tamu bersama Drs. Zulkarimein Nasution, M.Sc. selaku penulis berbagai buku komunikasi terutama kajian pembangunan dan Hazairin Pohan, S.H., M.A selaku mantan Duta Besar (Dubes) Polandia. Kuliah tamu dengan tema “Visi Holistik untuk Masa Depan Indonesia: Menyeimbangkan Kemajuan Ekonomi dengan Pengambangan Berfokus pada Karater”, membawa perspektif baru bagaimana menjawab tantangan baru dalam melihat fenomena pembangunan hari ini, terutama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam sebuah diskusi dinamis di Universitas Gadjah Mada, tokoh-tokoh terkemuka Indonesia Hazairin Pohan seorang diplomat berpengalaman dan ahli hubungan internasional, serta Zulkarimein seorang ahli komunikasi pembangunan terkenal menyampaikan visi menarik tentang masa depan Indonesia. Mereka menekankan pentingnya menyeimbangkan pesatnya kemajuan ekonomi dengan fokus yang diperbarui pada pembentukan karakter dan keterlibatan strategis internasional.

Zulkarimein menekankan pentingnya nilai-nilai dasar seperti kejujuran, rasa malu, ketekunan, dan kesadaran akan dosa, sering diabaikan di samping pencapaian ekonomi yang nyata. Ia memperingatkan bahwa fokus tunggal pada pembangunan infrastruktur dan indikator ekonomi meskipun penting dapat berisiko menciptakan masyarakat yang kurang memiliki landasan moral dan etika.

“Pembangunan sejati bukan hanya tentang struktur fisik dan angka ekonomi, tetapi tentang membangun integritas bangsa, di mana individu-individu dipandu oleh kompas moral yang kuat,” tegas Zulkarimein. Ia mendorong perubahan dari pencapaian hasil cepat menuju pendekatan pembangunan jangka panjang dan holistik dengan memprioritaskan pengembangan nilai-nilai dasar.

Hazairin Pohan, berdasarkan pengalamannya yang luas di bidang hubungan internasional menekankan pentingnya Indonesia untuk secara aktif dan strategis terlibat di panggung global guna memajukan kepentingan nasionalnya. Ia menyoroti kekuatan unik Indonesia, termasuk kepemimpinannya di ASEAN, sumber daya alam melimpah, populasi muda, dan statusnya sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ia berpendapat bahwa aset-aset ini harus dimanfaatkan untuk memastikan posisi Indonesia dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks.

Pohan mengungkapkan keprihatinannya tentang persaingan tajam antara China dan Amerika Serikat, khususnya di kawasan Pasifik. Ia mendorong Indonesia untuk menjaga pendekatan seimbang dalam hubungannya dengan kedua kekuatan besar tersebut, menjaga kedaulatan dan kepentingan strategisnya sembari mengejar kemitraan yang saling menguntungkan. Pohan khususnya menanggapi pernyataan bersama yang baru-baru ini ditandatangani dengan China, memperingatkan bahwa hal tersebut bisa berpotensi mengorbankan posisi Indonesia dalam sengketa Laut China Selatan. Ia mendesak diplomasi yang jelas dan tegas untuk melindungi integritas teritorial dan kepentingan nasional Indonesia.

Kedua ahli tersebut menyoroti potensi besar keragaman budaya dan agama Indonesia sebagai aset yang belum dimanfaatkan untuk keterlibatan internasional. Mereka mendukung inisiatif untuk menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya dan tradisi Islam melalui festival budaya internasional dan pendirian pusat kebudayaan di luar negeri. Dengan mempresentasikan citra positif Indonesia di dunia, mereka berpendapat, negara ini dapat menarik investasi, meningkatkan pariwisata, dan meningkatkan kedudukannya di panggung global.

Seruan Pohan dan Zulkarimein mendapat respons kuat dari para mahasiswa yang hadir dalam diskusi tersebut. Para mahasiswa mengajukan pertanyaan relevan tentang bagaimana visi-visi ini dapat diterjemahkan menjadi tindakan nyata, dengan menekankan peran pemuda dalam mendorong perubahan positif.

Pandangan gabungan para ahli tersebut menegaskan pentingnya Indonesia untuk mengejar jalur pembangunan yang mengintegrasikan kemajuan ekonomi dengan pembentukan karakter dan keterlibatan strategis internasional. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan kaum muda untuk mewujudkan visi holistik bagi masa depan Indonesia.

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen untuk terus menjadi pusat pemikiran yang mendorong diskusi konstruktif mengenai arah pembangunan Indonesia. Dengan wawasan dari Hazairin Pohan dan Zulkarimein, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda untuk berperan aktif dalam membangun masa depan tidak hanya mengutamakan kemajuan ekonomi, tetapi juga penguatan karakter bangsa dan kesadaran akan posisi Indonesia di kancah internasional. Kami yakin bahwa melalui keeratan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan, Indonesia dapat meraih kemajuan pembangunan berkelanjutan dan memainkan peran signifikan di dunia global.

Penulis dan Reviewer: Tim Prodi PKP Pascasarjana UGM

KULIAH TAMU ONE HEALTH: NEW CHALLENGE AND NEW SOLUTIONS BERSAMA DR. IR. H (HARRO) MAAT

BeritaHowdy SDGs! Tuesday, 5 December 2023

____Yogyakarta (01/12/2023) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM melaksanakan kegiatan kuliah tamu bersama dr. Ir H Harro Maat dari Wageningen University & Research Belanda. Kuliah tamu yang diangkat bertemakan “One Health: New Challenge and New Solutions”.  One Health merupakan permasalahan yang sedang dihadapi oleh manusia hari ini yang diakibatkan oleh ekosistem kesehatan yang sedang terjadi, dimulai dari kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, dan kesehatan hewan.

Kuliah tamu ini mengajak civitas akademik terutama mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) S2/S3 untuk merefleksikan permasalahan yang dihadapi dewasa ini. Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan merupakan jurusan multi-disiplin yang menyiapkan lulusannya untuk siap menghadapi permasalahan isu global.  One Health menjadi sebuah tantangan baru pada permasalahan kesehatan, dan menjadi solusi dalam menjawab tantangan dewasa ini.  One health merupakan pendekatan yang terintegrasi  melalui pemersatu yang bertujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan secara berkelanjutan kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem. Salah satu yang disampaikan oleh dr. Ir. H Harro Maat ialah krisis iklim (climate change) menjadi permasalahan hari ini yang berdampak terhadap masalah kesehatan. Virus mikroorganisme terus berevolusi menyesuaikan dengan keadaan dunia saat ini, sehingga masalah kesehatan harus sangat diperhatikan. Masalah kesehatan harus mulai diperhatikan oleh para pemangku kebijakan (stakeholders), akademisi, dan masyarakat.

One health bentuk respon terhadap patologi perekonomian global. Intensifikasi produksi yang berlangsung, meningkat tekanan terhadap lingkungan. Meningkatnya masyarakat mengakibatkan meningkatkannya kebutuhan pokok, salah satu sektor pertanian (agriculture). Dari aspek pertanian (agriculture) bisa berdampak ke berbagai sektor lainnya dimulai dari hewan ternak, kesehatan lingkungan, hingga kesehatan masyarakat. Ekosistem tersebut akan disusupi oleh mikroorganisme. Maka organisasi FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO (World Health Organization) berusaha menjawab permasalahan tersebut dengan mentransdisplinkan sebuah kajian ilmu dalam menjawab permasalahan tersebut. Permasalahan kompleks tidak bisa diselesaikan dengan hanya satu bidang ilmu saja tetapi harus melibat beberapa pendekatan bidang ilmu lainnya.

Pada akhir kuliah tamu dr. Ir. H Harro Maat mengajak seluruh civitas Akademis yang hadir di Sekolah Pasca Sarjana untuk melakukan integritas dalam permasalahan yang dihadapi dewasa ini. Bukan hanya satu organisasi saja yang bergerak tetapi didukung oleh para pemangku kebijakan nasional dan lokal dalam membuat struktur sistem yang bersinergi, dan regulasi terhadap sektor private. Regulasi bisa menjadi control dalam menghadapi masalah kesehatan. Bidang ilmu pengetahuan harus dapat adaptif dalam menjawab permasalahan yang kompleks.

 

Penulis : Ikhsan Hambali
Reviewer : Kaprodi PKP

 

 

 

PENGUKUHAN PENGURUS DAN SEMINAR NASIONAL DPW PERHIPTANI DIY PERIODE 2023-2028 28 NOVEMBER 2023

Berita Tuesday, 5 December 2023

____Yogyakarta (28/11/2023) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana dan Perhiptani mengadakan Kegiatan pengukuhan dan acara seminar nasional dengan tajuk “Sinergi dan Kolaborasi PERHIPTANI dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi untuk Penguatan Pembangunan Pertanian”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh DPW Perhiptani DIY pada Selasa, 28 November 2023. Kegiatan di awali dengan kegiatan pengukuhan anggota  Perhiptani masa jabatan 2023-2028 yang dipimpin langsung oleh ketua Umum DPP Perhiptani bapak Dr. Ir. H. Ishan Noor, M,Si dan dilanjutkan dengan acara Seminar nasional. Kegiatan ini dibuka dengan laporan dari Bpk. Ir. Asikin Chalifah selaku ketua DPW Perhiptani DIY. Dalam laporan singkatnya beliau menyebutkan bahwa “Dari kegiatan DPW ini harapannya, kerjasama yang terjalin dengan baik ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dengan kegiatan strategis lainnya dalam rangka tentunya kegiatanb penguatan penyelenggaraan pertanian dan juga peningkatan pembangunan pertanian. Kegiatan ini juga dilaporkan pada pak Dr. Ir. Isran Noor. Yang kedua.”

Kegiatan yang dipersiapkan untuk dihadiri sekitar 200 peserta dengan masing-masing 25 perwakilan DPW perhiptani, DPW sejawat, mahasiswa dan tenaga pendidik UGM ini berlangsung lancar dan khidmat. Para penyuluh terlihat antusias mengikuti rangkaian acara, ditambah lagi dengan sambutan-sambutan yang sangat berkesan dari Ibu Prof. Ir. Siti Malkhamah selaku Dekan sekolah pascasarjana UGM. Dalam sambutannya beliau menyebutkan bahwa “Penyuluh pertanian ini bisa dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dan langka karena saya tahu untuk menjadi penyuluh pertanian itu memang tidak muah dibuthkan dedikasi niat tulus ikhlas karena memang tidak mudah. Apalagi dengan kita yang menuju masyarakat 5.0 yang mana memiliki visi untuk mewujudkan masyarkat yang bahagia, sehat, Sejahtera dengan menggunakan teknologi modern.”

Dilanjutkan Sambutan dari bapak Dr.Ir.H.Ishan Noor, M,Si yang meningkatkan semangat audiens untuk mengikuti rangkaian acara. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Pagi ini kita berkumpul disini untuk meningkatkan wawasan dan melihat strategi untuk mencapai swasembada beras. 60% swasembada beras menurut World Bank itu dipengaruhi oleh peran penyuluh, jadi saya setuju bahwa penyuluh pertanian adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Saya adalah seorang penyuluh dari dulu, sampai sekarang bahkan sampai mati. Saya suka dan happy menjadi penyuluh. Lingkungan kita sudah berubah dan itu menjadi tantangan, kalau kita melihat semua itu sebagai tantangan maka tidak akan bisa menlihat manfaat solusi di dalamnya. Selamat, agar bisa bekerja dengan baik dan bermanfaat”. Tidak lupa beliau membuka acara pengukuhan dan seminar nasional dengan resmi di hadapan para audiens.

Beranjak ke acara Seminar Nasional yang di moderator oleh bapak Ir. Fathan A.Rasyid, M.Agr, selaku Ketua Harian DPP Perhiptani. Dengan pembicara hebat yakni Dr. Rachmat, S.Si, M.Si selaku Koord. Padi Irigasi & Rawa Ditjen TP Kementan, Dr. Ir. Bustanul Arifin Caya, M.D.M selaku Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan, Prof. Subejo, Ph.D selaku Guru Besar Fakultas Pertanian UGM. Seminar ini membahas berbagai aspek pertanian yang berkelanjutan untuk mencapai swasembada pangan serta  memberikan banyak pengetahuan dan insight baru untuk para anggota DPW baik yang hadir secara daring maupun luring. Ada banyak saran dan masukkan dari para anggota DPW Perhiptani untuk pemerintah dan para akademisi untuk memaksimalkan pekerjaan penyuluh di lapangan. Adapun beberapa saran dan masukkan seperti yang disebutkan oleh Bapak Suharsono yang menyarankan bahwa “Sebagai penyuluh harus bisa menyadarkan dan emngedukasi tentang bagaimana penggunaan pupuk organik yang baik kemudian menyandarkan dua produk pupuk tersbut yakni Biosaka dan Elisitor kepada petani, serta mengajak semua pihak terkait untuk berfikir positif dan berjiwa besar. Serta bagaimana membangun penyuluhan dari hulu ke hilir yang mana memaksimalkan hubungan pemerintah, penyuluh, akademisi, dan petani untuk bisa bekerjasama membangun TIK sebagai langkah adopsi inovasi bidang pertanian.”

 

Penulis : Hanifah Chairani
Reviewer : Kaprodi PKP

Kegiatan Pra Pasca : Pembekalan Singkat Mahasiswa Baru Dalam Menyamakan Persepsi Terkait Dasar-Dasar Keilmuan di Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan

Berita Tuesday, 15 August 2023

______Yogyakarta (11/08/2023) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM  melaksanakan kegiatan Pra Pasca. Kegiatan ini dilaksanakan selama beberapa hari yakni dari tanggal 7-11 Agustus 2023 secara daring menggunakan platform zoom meeting. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mahasiswa, baik mahasiswa Magister atau Doktoral terkait dasar-dasar keilmuan dalam prodi penyuluhan dan komunikasi pembangunan. Mengingat Prodi PKP merupakan program multidisiplin ilmu sehingga para mahasiswa yang menempuh pendidikan mayoritas dari latar pendidikan yang bervariasi, sehingga menyamakan persepsi terkait dasar keilmuan ini diharapkan mampu memberikan gambaran umum terkait kegiatan pembelajaran nantinya.

 

Kegiatan Pra Pasca ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru baik S2 maupun S3 di prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan. Pra Pasca kali ini diikuti oleh 25 mahasiswa S2 dan 10 orang mahasiswa S3.

 

“Selamat Datang Mahasiswa Baru S2 PKP, teman-teman mahasiswa dari semester genap yang juga mengikuti kegiatan pra pasca di semester ini semoga saling membersamai dalam kegiatan akademik maupun non akademik sehingga dalam mengelola kebersamaan dalam menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Semoga teman-teman yang baru bergabung dapat beradaptasi dengan cepat dengan kebiasan-kebiasan di PKP, di SPs, ataupun di UGM” ucap Siti Andawati selaku Kaprodi S2 PKP dalam salah satu sesi diampu beliau.

 

“Selamat datang saya ucapkan kepada para Mahasiswa baru Doktor PKP, beberapa sudah cukup saya kenal karena sudah masuk di semester genap ya, dan beberapa lainnya ada yang juga alumni S2 PKP. Bapak/ Ibu rekan-rekan S3, perlu diketahui bahwa kegiatan Pra Pasca ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang serupa terkait penyuluhan, komunikasi pembangunan, maupun pemberdayaan masyarakat. Menimbang latar belakang pendidikan dan pekerjaan Bapak/Ibu yang bervariatif, saya rasa ini merupakan urgensi berkelanjutan yang sudah dilaksanakan di Prodi PKP. Besar harapan saya untuk Bapak/Ibu saling mendukung dan membersamai dalam kegiatan perkuliahan ini sehingga bisa menyelesaikan masa studi sesuai dengan kontrak belajar”  Ucap Alia Bihrajihant Raya selaku Kaprodi S3 PKP dalam satu satu sesi pemaparannya.

 

“Kegiatan Pra Pasca tentunya sangat bermanfaat bagi kami, mahasiswa baru S3 Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan. Pembekalan singkat ini telah membantu kami dalam menyamakan persepsi tentang dasar-dasar keilmuan di bidang ini. Materi yang disampaikan memberikan pemahaman yang jelas tentang komunikasi pembangunan. Sesi-sesi interaktif dan diskusi kelompok memungkinkan kami untuk berbagi pandangan dan pengalaman. Bagi saya yang tidak memiliki latar belakang akademik penyuluhan dan komunikasi, kegiatan ini telah membantu saya merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan akademik di jenjang doktor ini. Kami merasa lebih siap dan termotivasi untuk memulai perjalanan akademik kami di program ini”  ucap Ishadiyanto Salim salah satu Mahasiswa baru S3 PKP. 

 

“Kegiatan pra pasca yang dilaksanakan selama 5 hari di awal bulan Agustus telah memberikan pengantar kuliah yang dibutuhkan bagi mahasiswa pasca sarjana magister penyuluhan dan komunikasi pembangunan. Materi yang disampaikan menjadi bekal bagi mahasiswa jenjang magister untuk lebih memahami tentang ilmu sosial khususnya di bidang penyuluhan dan komunikasi pembangunan. Meski dilakukan secara daring, mahasiswa tetap berpartisipasi secara aktif dan seru. Diharapkan kegiatan pra pasca semacam ini menjadi jembatan bagi mahasiswa magister PKP, terutama bagi mereka yang lintas ilmu dari pendidikan sarjana”  Ucap Happy Prasilia salah satu mahasiswa baru semester gasal.

 

“Secara umum penyelenggaraan pra-pasca PKP sudah baik dan Alhamdulillah diberikan kelancaran. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan gambaran awal akan materi yang nantinya disampaikan saat perkuliahan khususnya bagi mereka yang tidak mempunyai dasar ilmu komunikasi atau penyuluhan sebelumnya. Semoga kegiatan pra-pasca selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi dan terlaksana secara luring agar proses diskusi serta pemberian materi bisa lebih maksimal” tambah Robiyanto juga Mahasiswa baru semester gasal. Kegiatan Pra Pasca berjalan dengan lancar serta setiap sesi ditutup dengan diskusi dan pengambilan dokumentasi bersama.

 

Penulis : Akhyar Rafi’i

Reviewer : Kaprodi PKP

 

Pelatihan NVIVO : Sebuah Alat Analisis Dalam Penelitian Kualitatif

Berita Monday, 14 August 2023

_____ Yogyakarta (11/08/2023) Prodi S2/S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada melakukan pelatihan NVIVO, sebuah alat analisis dalam penelitian kualitatif. Pelatihan disampaikan oleh Mahasiswa S2 PKP yang baru saja menyelesaikan penelitian tesis nya, Novendra Cahyo Nugroho, seorang mahasiswa tugas belajar dari Kementerian Pertanian.

 

Penelitian utama dalam jenjang pendidikan S2/S3 merupakan tesis dan disertasi yang menjadi syarat lulus mahasiswa pascasarjana di Prodi PKP. Beberapa kesulitan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini seringkali karena mengalami sedikit kesulitan dalam analisis data. Jika penelitian kuantitatif akan cukup dimudahkan melalui hasil analisis yang menampilkan data yang nyata, maka penelitian kualitatif cukup sulit karena data mentah berbentuk narasi-narasi yang cukup panjang, sehingga proses rekapitulasi dilakukan manual. NVIVO hadir sebagai sebuah alat analisis dalam penelitian kualitatif yang diharapkan mampu mempermudah peneliti untuk mengakumulasi data, mengklasifikasi data, hingga menemukan data yang terpilah berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu.

 

“Misalnya ketika teman-teman ingin mengambil baju yang ada di dalam lemari, apakah lebih mudah dan nyaman menemukan baju ketika barang-barang didalam lemari tersusun rapi berdasarkan kelompok tertentu baik fungsi, warna maupun kegunaanya? Saya rasa kebanyakan dari kita setuju dengan barang yang rapi, begitu juga data penelitian. NVIVO ini berguna untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, hingga mengelompokan kesamaan-kesamaan tertentu dalam banyaknya data penelitian, sehingga akan memberikan kemudahan bagi kita untuk menemukan kata kunci berkaitan hasil penelitian” Ucap Novendra sebagai pengantar dalam sesi pelatihan kali ini.

 

“Saya rasa ini sebuah alat yang cukup baru dan hangat untuk disebarluaskan dalam rangka memudahkan kegiatan penelitian, khususnya penelitian kualitatif. Namun satu hal yang perlu diingat adalah sebagus atau sehebat apapun sebuah alat, mereka hanya akan tetap menjadi sebuah atribut dalam penelitian, kualitas hasil penelitian tetap bergantung bagaimana seorang peneliti melaksanakan penelitian tersebut. Sehingga manfaatkan kemudahan ini dengan bijak” Ucap Alia Bihrajihant Raya selaku Kaprodi S3 PKP.

 

“Jujur analisis kualitatif menggunakan NVIVO ini merupakan sesuatu yang sangat baru bagi saya, saya pikir dengan memanfaatkan alat analisis ini akan banyak membantu dan memberikan kemudahan dari pada reduksi data secara manual. Saya tertarik sekali untuk mendalami alat analisis ini lebih lanjut, semoga ada pelatihan lanjutan berkaitan diseminasi alat analisis ini dalam penelitian kualitatif, apalagi saya berencana juga akan melakukan penelitian tesis dengan kualitatif sehingga pelatihan ini begitu bermanfaat untuk saya” Ucap Anik Mustika Rahayu Mahasiswa S2 PKP yang menjadi salah satu peserta pelatihan.

 

“Kebetulan tadi saya berkesempatan untuk menjadi volunteer dalam kegiatan pelatihan, meskipun awalnya sedikit membingungkan tapi saya rasa NVIVO sebagai alat analisis ini memiliki manfaat dengan fitur yang bervariasi juga sehingga cukup memudahkan dalam reduksi data dan interpretasi data dalam penelitian kualitatif”  Tambah Syilvia Herlina yang kerap dipanggil Sisil oleh teman-temanya.

 

Kegiatan pelatihan yang diikuti lebih dari 30 orang ini berjalan dengan lancar serta antusias yang sangat baik dari peserta pelatihan. Semoga melalui pelatihan NVIVO ini memberikan sebuah insight yang baru terhadap pemanfaatan alat analisis dalam penelitian kualitatif. Kegiatan pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab dan pengambilan foto bersama dengan seluruh peserta pelatihan.

 

Penulis : Akhyar Rafi’i

Reviewer : Kaprodi PKP

SEMARAK EKONOMI DI KETINGGIAN : Keberlanjutan Pariwisata Negeri Kahyangan dalam Mewujudkan Keberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal

BeritaHowdy SDGs!Pengabdian kepada Masyarakat Friday, 16 June 2023

Pasca Pandemi Covid-19 atau setelah masa New Normal menjadi kilas balik perjalanan ulang kebangkitan segala sektor setelah banyak digoyahkan di era pandemi. Sektor Pariwisata juga banyak mengalami penurunan pengunjung saat pandemi atau bahkan tidak ada pengunjung sama sekali sehingga pas kapan demi ini menjadi kesempatan kebangkitan sektor pariwisata untuk mengembalikan kebudayaan ekonomi. 

 

Jika akan berwisata di wilayah Jawa Tengah mungkin yang menjadi tujuan utama kebanyakan akan berada di wilayah dataran tinggi,  perbukitan maupun puncak-puncak menuju pegunungan karena beberapa gunung memang berada di wilayah Jawa Tengah.  berwisata ke Wilayah dataran tinggi ini  masih menjadi pilihan destinasi kebanyakan wisatawan karena selain tempat yang menyejukkan juga menyuguhkan pemandangan yang tidak didapatkan di tempat lain, namun tentu saja proses akses menuju ke sana cukup menantang Selama perjalanan.

 

Wisata Negeri Kahyangan  salah satu destinasi wisata yang berada di desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Yang memiliki karakteristik wisata di daerah ketinggian yang memberikan banyak pilihan destinasi wisata di dalamnya seperti adanya bangunan-bangunan berupa kastil,  kemudian kesempatan untuk menginap melalui Champervant, Wisata kuliner di atas ketinggian,  hingga kesempatan untuk memandangi hamparan pertanian hijau yang menyejukkan. Jangan lupa sambil menikmati pemandangan bisa menikmati kopi khas dari negeri Kayangan ini.

 

Awal mula terbentuknya wisata negeri Kahyangan ini Tentunya berdasarkan keresahan para warga/masyarakat lokal Berkaitan dengan potensi yang mereka miliki namun belum dioptimalkan sebagai bentuk untuk meningkatkan pendapatan mereka.  sehingga inisiasi melalui Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes menjadi mediator awal cikal bakal terbentuknya Negeri Kayangan ini. Sehingga setelah berjalannya wisata negeri Kayangan ini masyarakat lokal dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara Kompleks di dalamnya sebagai bentuk pemberdayaan mereka untuk meningkatkan keberdayaan ekonomi.

 

Memang pada awalnya capaian utama dengan pemberdayaan berbasis potensi lokal dengan membuat wisata negeri Kahyangan ini fokus kepada peningkatan ekonomi,  tetapi Seiring berjalannya waktu Para pengurus Terus mencoba untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para masyarakat lokal di sana dalam pengelolaan wisata negeri Kahyangan ini,  proses-proses yang dilakukan sebagai bentuk atau ikhtiar mencapai keberlanjutan pariwisata dilakukan dengan diversifikasi produk , Pengembangan pelayanan jasa yang lebih optimal,  peserta melakukan publisitas yang lebih komprehensif.

 

Keberlanjutan pariwisata di negeri Kahyangan ini tidak hanya dilihat pada segi ekonomi sosial dan ekonominya saja Tetapi bagaimana para masyarakat lokal di sana untuk meng-create sebuah wisata yang berbasis kesehatan lingkungan. Tentu saja keberlanjutan pariwisata ini juga cukup banyak bergantung terhadap Bagaimana publisitas mampu menjangkau segmen-segmen wisatawan yang tertarik untuk berkunjung di wilayah dataran tinggi yang ada di kecamatan Sawangan ini. Pada akhirnya dengan adanya wisata negeri Kahyangan ini menjadi Semarak ekonomi di ketinggian bagi masyarakat lokal sebagai bentuk yang mereka lakukan untuk mencapai kemerdekaan ekonomi sosial dan lingkungan.

 

Penulis : Akhyar Rafi’i

Reviewer : Kaprodi PKP

 

Dukung Kompetensi Lulusan Di Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Prodi PKP Pascasarjana UGM Lakukan Studi Lapangan Dan Pengabdian Masyarakat Ke Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang

BeritaHowdy SDGs!Pengabdian kepada Masyarakat Friday, 16 June 2023

 

Magelang, Sabtu (10/06) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) Sekolah Pascasarjana UGM melakukan Studi Lapangan dan Pengabdian Masyarakat ke Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Adapun untuk lokasi spesifik yaitu Program Kampung Iklim (Proklim) yang ada di Desa Banyuroto dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak dalam pengelolaan Wisata Negeri Kahyangan di Desa Wonolelo.

 

Kegiatan Studi Lapangan dan Pengabdian Masyarakat ini diikuti oleh 50 Peserta yang terdiri dari Mahasiswa Program Magister dan Doktor Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Dosen, serta tenaga pendidik (Tendik). Tujuan diadakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk dukungan kompetensi lulusan di bidang pemberdayaan masyarakat. Mengingat para mahasiswa di Prodi Magister dan Doktor PKP ini kebanyakan berprofesi sebagai fasilitator, penyuluh, dan komunikator pembangunan, serta dosen di bidang pemberdayaan sehingga diharapkan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa di bidang pemberdayaan masyarakat.

 

“Krisis iklim dan perubahan lingkungan beberapa waktu belakangan ini sudah menjadi keresahan kita bersama, dengan adanya Studi Lapangan dan Pengabdian Masyarakat di wilayah Program Kampung Iklim (Proklim) ini diharapkan bisa menjadi media pembelajaran lapangan yang aplikatif bagi para mahasiswa maupun tenaga pendidik sehingga bisa menjadi agen perubahan untuk memberikan informasi bagaimana pentingnya pengelolaan ramah lingkungan dalam mendukung program Kampung Iklim” ucap Siti Andarwati Kaprodi S2 PKP.

 

“Capaian Pembelajaran Lulusan di prodi kita selain sebagai pemberdaya masyarakat tentunya diharapkan juga memiliki kemampuan melihat peluang dan menyelesaikan permasalahan lapangan dengan potensi lokal yang ada, melalui studi lapangan ke BUMDes Mekar Sembada Mulyo ini diharapkan mampu memberikan stimulus kepada para mahasiswa untuk melahirkan kreativitas dan inovasi berbasis potensi lokal ketika menjadi agen perubahan nantinya”  Ucap Alia Bihrajihant Raya Kaprodi S3 PKP.

 

“Pemerintah Kecamatan Sawangan selalu berusaha mendampingi segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan, baik dalam pengembangan Program Kampung Iklim (Proklim) ataupun Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), meskipun berkaitan dengan pengelolaan dana desa langsung dilaksanakan oleh pemerintah Desa dan diawasi oleh pemerintah Kabupaten dan Kemendes, pemerintah Kecamatan Sawang selalu menjadi mediator dan akselerator dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Desa baik bimtek, pelatihan dan sebagainya” Ucap Yusuf Ari Wibowo Camat Sawangan dalam paparannya.

 

“Pemerintah Desa Banyuroto berusaha untuk selalu berkontribusi dalam pengembangan Program Kampung Iklim (Proklim) ini baik dalam kegiatan yang bersifat perencanaan, pelaksanaan, amupun evaluasi. Kita juga berusaha meningkatkan kerjasama dengan beberapa instansi ataupun komunitas lokal maupun lainnya dalam mengembangkan kampung iklim ini. Ucap Yanto Kepala Desa Banyuroto.

 

“Sebelumnya saya cukup senang dengan adanya studi lapangan dan pengabdian Masyarakat dari Mahasiswa UGM ini, mungkin akan lebih baik jika ada kerjasama lanjutan setelah ini. Pembentukan BUMDes Mekar Sembada Mulyo ini tentunya berdasarkan potensi lokal kita disini dan bagaimana keresahan kita untuk berusaha berdaya secara ekonomi. Memang prosesnya masih banyak, tapi saya berharap adik-adik mahasiswa juga bisa membantu memberikan saran dan masukan untuk pengembangan Negeri Kahyangan ini” Ucap Supri pengawas BUMDes Mekar Sembada Mulyo.

 

“Luar biasa sekali yaaa dengan adanya Studi lapangan dan pengabdian Masyarakat ini menjadi media yang bagus sebagai pembelajaran sosial langsung dari para praktisi, sehingga menjadi persuasi yang baik untuk para mahasiswa sebagai agen perubahan” Ucap Mita Krisna Murti Mahasiswa S2 PKP.

 

“Melalui pembelajaran lapangan ini saya pikir sesuatu yang bagus dan sepertinya harus dipertahankan sebagai kegiatan rutin. Hal ini tentunya sejalan dengan prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan yang sangat dengan pemberdayaan masyarakat. Semoga melalui kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi para mahasiswa termasuk saya juga untuk melihat banyak realitas lapangan yang berbasis potensi lokal untuk pembangunan berbasis desa Wisata. Ucap Ari Wibowo Mahasiswa S3 PKP.

 

Kegiatan di Desa Banyuroto berkaitan dengan Program Kampung Iklim (Proklim) ditutup dengan petik buah Stroberi bersama, dan kegiatan di BUMDes Mekar Sembada Mulyo ditutup dengan penanaman Pohon Alpukat secara simbolis bersama Kaprodi PKP, Camat dan Pemerintah Desa.

 

Penulis : Akhyar Rafi’i

Reviewer : Kaprodi PKP

Desa Proklim Banyuroto Magelang: Menggagas Perubahan Iklim Melalui Inovasi Lokal

BeritaPengabdian kepada Masyarakat Friday, 16 June 2023

Inovasi Desa Banyuroto sebagai Desa Proklim

Meningkatnya perubahan iklim global menyebabkan kebutuhan untuk melindungi dan menjaga lingkungan alam semakin mendesak. Di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Magelang, sebuah desa menarik perhatian sebagai percontohan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Desa Banyuroto sebagai desa Proklim, melalui inisiatif inovatif, telah berhasil menggagas solusi-solusi berkelanjutan yang berdampak positif pada lingkungan, perekonomian, dan masyarakat di sekitarnya.

Desa Banyuroto terletak di kaki Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini dianggap sebagai contoh terbaik dalam mengintegrasikan strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Proklim ialah singkatan dari Program Kampung Iklim, merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Proklim bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.

Adapun inovasi yang telah dilakukan oleh Desa Banyutoro, diantaranya; aksi adaptasi, yang meliputi penampungan air hujan dan penggunaan lubang biopori, serta peningkatan ketahanan pangan melalui penanaman mengikuti pola terasering dan tumpang sari. Kemudian aksi mitigasi, yang meliputi menciptakan energi baru terbarukan melalui biogas dan aktivitas pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Desa Banyuroto telah menerima dua kali penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pertama, penghargaan Proklim Kategori Utama tahun 2019. Kedua, Penghargaan sebagai Desa Proklim Kategori Lestari tahun 2022, karena berhasil menjalankan program pelestarian lingkungan.

 

Aksi Adaptasi : Pemanenan Air Hujan dan Pertanian Berkelanjutan

Desa Banyuroto telah menjadi laboratorium hidup untuk berbagai inovasi dalam bentuk aksi adaptasi dan mitigasi, sehingga meningkatkan ketahanan pangan, serta melindungi sumber daya alam. Desa Banyuroto berada di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Merbabu dan memiliki potensi desa kebun strawberry dan sayuran, bumi perkemahan, serta menjadi jalur pendakian Gunung Merbabu.

Aksi Adaptasi yang dilakukan oleh Desa Banyuroto adalah memanen air hujan melalui penampungan air. Pemanenan air hujan dapat melalui embung, pembuatan penampungan air hujan, dan pembuatan kolam ikan. Selain itu, Desa Banyuroto juga menggunakan lubang resapan biopori, dari yang awalnya hanya 10 lubang biopori di tahun 2019, pada tahun 2022 meningkat menjadi 403 biopori.

Lubang biopori yang diletak di atas mata air berpengaruh pada peningkatan debit mata air. Sehingga, saat musim kemarau, mata air tidak menghilang, meskipun ada kemungkinan debit air menurun. Melalui program ini, 75% air di Kecamatan Sawangan ini disuplai oleh Desa Banyuroto.

Meskipun dilampahi air yang banyak, masyarakat Banyuroto tetap melakukan penghematan penggunaan air dengan menggunakan kembali air yang sudah mereka pakai. Limbah air ini dapat mereka gunakan kembali ketika musim kemarau. Satu limbah rumah tangga menghasilkan 15 L air, setidaknya dalam sehari, 1461 KK dapat menghemat total 21.915 liter air.

Selain melakukan penghematan air, Desa Banyuroto juga membuat perlindungan mata air dengan menanam vegetasi di sekitar mata air. Terdapat kenaikan 6 Ha penanaman dari tiga tahun terakhir dan terdapat lebih dari 43.300 jumlah tanaman yang telah tumbuh di Banyuroto.

Dengan tipologi wilayah berupa dataran tinggi dengan rata-rata ketinggian 1.300 Mdpl, potensi ini dimanfaatkan masyarakat untuk membuat pola terasering pada pertanian mereka. Selain itu mereka juga melakukan pola tanam heterokultur (tumpang sari) pada tanaman cabai, kobis, sawi, loncang, dan seledri. Sehingga memberikan nilai ekonomi mencapai Rp 424.300.000/ha/tahun. Dengan lahan tumpang sari seluas 342, maka potensi nilai ekonomi mencapai 145 M lebih setiap tahunnya.

Disamping menggunakan pola tumpang sari, peningkatan ketahananan pangan juga dilakukan melalui pertanian terpadu dan sistem irigasi, serta penganekaragaman tanaman pangan hingga pemanfaatan lahan perkarangan. Masyarakat juga memilih komoditas yang tahan iklim, sehingga saat kemarau tiba, mereka tetap memiliki sumber pangan.

 

Aksi Adaptasi : Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Selain melakukan aksi adaptasi melalui program sanitasi dan air bersih, Desa Banyuroto juga melakukan aksi mitigasi untuk menciptakan energi baru terbarukan, konservasi, dan penghematan energi. Umumnya, masyarakat bekerja sebagai petani dan peternak. Kotoran ternak tentu akan menjadi limbah lingkungan, sehingga mereka memanfaatkan limbah ternak untuk pertanian.

Pemerintah desa bekerjasama dengan Yayasan Rumah Energi membangun instalasi pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Tahun 2022, sudah terdapat 10 unit biogas. Biogas sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak. Aktivitas ini mengurangi dampak kerusakan hutan akibat penebangan liar untuk mencari kayu bakar.

Kemudian, masyarakat juga melakukan pengelolaan limbah padat. Mulai dari pewadahan dan pengumpulan sampai, pengomposan, hingga melakukan kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam bentuk kerajinan tangan atau homemade bekas sampah.

Dengan inovasi melalui aksi adaptasi dan aksi mitigasi ini, desa Banyuroto telah berhasil melaksanakan penyelamatan sumber air dan membangun energi baru terbarukan. Serta menyabet berbagai penghargaan desa Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 

Peran Masyarakat dalam Mendukung Terwujudnya Proklim

Pemerintah desa Banyuroto menyadari pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam memperkuat upaya membangun program kampung iklim. Mereka melibatkan masyarakat dalam program-program pelatihan dan penyuluhan mengenai energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan praktik pertanian berkelanjutan.

Melalui inisiatif Desa Proklim, masyarakat telah merasakan dampak positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemanfaatan penampungan air membuat desa dapat memanen air dan dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat. Pengembangan energi terbarukan telah berhasil menghemat pengeluaran gas untuk masak dan mengurangi penebangan pohon akibat kebutuhan kayu bakar. Pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan penanaman pola terasering dan tumpang sari, serta menggunakan pupuk bekas limbah organik telah meningkatkan kualitas hasil panen dan membuka peluang perekonomian yang lebih baik. Selain itu, pengelolaan sampah yang terintegrasi menciptakan peluang kerja di sektor daur ulang dan kerajinan tangan.

Maka, tidak heran jika pemerintah desa menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi terhadap perubahan di lingkungan mereka. Kehadiran masyarakat dalam rapat-rapat rutin, mulai dari pemuda, dewasa, kaum wanita, hingga perangkat desa, sangat mendukung terwujudnya desa Proklim ini. Perangkat desa juga menerima ide dan masukkan dari masyarakat, sebagai langkah awal dalam membuat perubahan.

Desa Banyuroto, Kabupaten Magelang, telah menjadi teladanan menghadapi perubahan iklim dengan inovasi lokal berkelanjutan. Melalui aksi adaptasi dan aksi mitigasinya, des aini telah berhasil mencapai hasil yang mengesankan sehingga beberapakali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Desa Banyuroto sebagai desa Proklim memberikan inspirasi bagi desa-desa di seluruh Indonesia untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan dan memberikan dampak positif, baik dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Penulis : Voettie Wisataone

Reviewer : Kaprodi PKP

Kuliah Perdana S2/S3 Prodi PKP Sekolah Pascasarjana UGM Antusias Mahasiswa Tinggi Ikuti Perkuliahan

Berita Friday, 17 February 2023

Senin (13/02/2023) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan sudah melakukan kuliah perdana secara luring (tatap muka) di Gedung Pusat Sekolah Pascasarjana UGM. Kuliah perdana Semester Genap ini dilaksanakan oleh Mahasiswa S2/S3 yang memilih Mata Kuliah sesuai rencana topik ataupun tema penelitian nantinya.

Kuliah Perdana ini dimulai dengan mata kuliah Perubahan dan Rekayasa Sosial, dilanjutkan Dinamika Kelompok dan terakhir Manajemen Sistem Informasi. Mata kuliah ini adalah mata kuliah pilihan di Program S2/S3 PKP.

“Ketika berbicara perubahan dalam sektor apapun, tidak selalu tentang adanya prosesi kemajuan tapi ada juga regresi, stagnasi atau bahkan kemunduran. Pernah mendengar istilah kemunduran pembangunan? Itu adalah bentuk perubahan yang regres. Perubahan yang diharapkan itu progres dan adanya keberlanjutan. Perubahan bisa dicapai salah satunya dengan rekayasa dengan adanya komponen pemberdayaan dan keberdayaan didalamnya” ucap Prof Partini sebagai pembuka perkuliahan dan Pengantar silabus mata kuliah.

Meskipun perkuliahan perdana antusiasme mahasiswa tinggi dan terjaga dengan baik hingga akhir sesi perkuliahan. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan mahasiswa ketika melakukan diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah.

“Program Reklamasi wilayah pertambangan di daerah saya berhenti dan tidak jelas arahnya seperti apa. Apakah ini bentuk rekayasa sosial yang belum berhasil atau memang program berhenti karena pendanaan yang juga terhenti?” tungkas Ari Wibowo sebagai Mahasiswa S3 memancing sesi Diskusi.

“Perkuliahan perdana yang sangat seru, saya pikir akan tegang dan sangat serius karena S2 kan ceritanya, ternyata serius tapi santai, dan yang pasti materi pengantar ini membuka banyak wawasan baru bagi saya, terlebih peserta perkuliahan juga aktif sehingga suasana kelas menjadi sangat hidup ketika sesi diskusi” Ucap Halimah salah satu peserta perkuliahan.

 

Penulis: Akhyar Rafi’i

Editor : Kaprodi S3 PKP

12
Universitas Gadjah Mada

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Teknika Utara, Pogung Yogyakarta – 5581
Telp : (0274) 544975, 564239 Fax : (0274) 547861, 564239
  pkp.pasca@ugm.ac.id
  @pkp.pasca.ugm
  +628112630752

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY